Sabtu 04 May 2024 06:30 WIB

Mahasiswa STIP Meninggal, Ada Luka Bekas Benda Tumpul di Ulu Hati

Polres Metro Jakarta Utara masih terus melakukan pemeriksaan saksi.

Rep: Ali Mansur/ Red: Gita Amanda
Lokasi meninggalnya seorang taruna STIP Marunda
Foto: Antara Photo
Lokasi meninggalnya seorang taruna STIP Marunda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang mahasiswa tingkat 1 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta berinisial PSAR (19 tahun) meninggal dunia di lingkungan kampus pada Jumat (3/5/2024). Korban diduga meninggal dunia akibat dianiaya oleh belasan mahasiswa lainnya, termasuk senior korban, pada saat kegiatan perpeloncoan di kampus tersebut. Informasi ini disampaikan oleh Polres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan

"Sudah (diamankan terduga para pelaku) ," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan saat dikonfirmasi, Jumat (3/5/2024).  

Baca Juga

Lebih lanjut Gidion, Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara masih terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi untuk dimintai keterangan. Diduga penganiayaan terhadal korban dilakukan di kamar mandi yang ada di lingkungan kampus. Akibat penganiayaan itu korban mengalami luka bekas benda tumpul di sekitar bagian ulu hati. 

"(Penganiayaan) Terjadi di kamar mandi artinya ini kegiatan yang memang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga. Kegiatan perorangan mereka, tidak dilakukan secara terstruktur maupun kurikulum tapi ini kegiatan inisiasi para siswa," kata Gidion.

Gidion mengatakan korban berinisial PSAR sempat dilarikan ke klinik kampus. Namun sayangnya pada saat diperiksa ternyata korban sudah tidak bernyawa. Kata dia, kejadian pada saat korban dibopong dari dalam kamar mandi terekam jelas di kamera pengawas atau CCTV. Sehingga rekaman kamera pengawas itu dijadikan barang bukti untuk menjerat tersangka.

"Pada saat diperiksa oleh klinik sekolah setempat sudah dalam kondisi tidak bernyawa, nadinya sudah berhenti, dan mungkin sudah bagian dari tanda-tanda hilang nyawa," terang Gidion.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement