Sabtu 04 May 2024 09:17 WIB

Cina Luncurkan Misi Ambisius, Wahana Antariksa ke Sisi Jauh Bulan

Peluncuran ini menjadi tonggak baru program eksplorasi ruang angkasa Cina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Cina meluncurkan wahana antariksa tanpa awak dalam misi yang akan berlangsung hampir dua bulan untuk mengambil bebatuan dan tanah dari sisi jauh bulan. (ilustrasi)
Foto: EPA
Cina meluncurkan wahana antariksa tanpa awak dalam misi yang akan berlangsung hampir dua bulan untuk mengambil bebatuan dan tanah dari sisi jauh bulan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina meluncurkan wahana antariksa tanpa awak dalam misi yang akan berlangsung hampir dua bulan untuk mengambil bebatuan dan tanah dari sisi jauh bulan. Ini menjadi upaya pertama Cina dalam misi ambisius tersebut.

Roket terbesar Cina, The Long March-5, meluncur pada pukul 05.27 waktu Beijing dari Pusat Peluncuran Antariksa Wenchang di selatan kepulauan Hainan. Roket ini membawa wahana Chang'e-6 berbobot lebih dari 8 metrik ton.

Baca Juga

Tugas Chang'e-6 mendarat di Cekungan Kutub Selatan-Aitken di sisi jauh bulan yang tidak menghadap ke bumi. Kemudian mengambil sampel dan kembali. Peluncuran ini menjadi tonggak baru program eksplorasi ruang angkasa Cina.

"Masih menjadi sedikit misteri bagi kami bagaimana Cina dapat membangun program ambisius dan berhasil dalam waktu singkat," kata peneliti Prancis yang mengerjakan salah satu tujuan ilmiah Chang'e-6 Pierre-Yves Meslin, Jumat (3/5/2024), dikutip laman Reuters.

Pada tahun 2018 Chang'e-4 menjadi wahana antariksa tanpa awak pertama Cina yang mendarat di bulan dan sisi jauh bulan. Pada tahun 2020 Chang'e-5 wahana pertama manusia yang mengambil sampel bulan dalam 44 tahun. Chang'e-6 akan menjadikan Cina negara pertama yang mengambil sampel dari sisi "tersembunyi" bulan.

Peluncuran ini dihadiri ilmuwan, diplomat dan pejabat badan antariksa dari Prancis, Italia, Pakistan dan Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) yang mempelajari muatan yang dibawa Chang'e-6.

Namun menurut deputi direktur Administrasi Luar Angkasa Nasional Cina (CNSA) Program Eksplorasi Bulan dan Antariksa Ge Ping, tidak ada organisasi Amerika Serikat (AS) yang mengajukan untuk mendapatkan muatan Chang'e-6. Undang-undang AS melarang Cina berkolaborasi dengan Badan Antariksa AS (NASA).

"Sisi jauh bulan memiliki mistik mungkin karena kita sama sekali tidak bisa melihatnya, kita tidak pernah melihatnya selain dari wahana robot atau segelintir manusia yang sudah mengelilingi sisi jauh," kata pejabat teknis di ESA yang bekerja sama dengan peneliti Cina untuk mempelajari salah satu muatan Chang'e-6, Neil Melville-Kenney.

Setelah wahana antariksa itu lepas dari roket, butuh empat sampai lima hari untuk tiba di orbit bulan. Lalu akan mendarat pada awal Juni. Saat tiba di bulan Chang'e-6 akan menggali selama dua hari untuk mengambil sekitar 2 kilogram sampel sebelum kembali ke bumi di mana diperkirakan ia akan mendarat di Mongolia Dalam.

Jangka waktu wahana mengumpulkan sampel di sisi jauh hanya 14 jam, lebih pendek dibandingkan sisi dekat bulan yakin 21 jam. sampel yang dibawa Chang'e-5 memberi ilmuwan Cina mengungkapkan detail baru mengenai bulan termasuk waktu yang lebih tepat aktivitas vulkanik bulan dan mineral baru.

Ge mengatakan nilai ilmiah Chang'e-6 terletak pada usia geologis Cekungan Kutub Selatan-Aitken, yang diperkirakan timnya sekitar 4 miliar tahun, jauh lebih tua daripada sampel yang sebelumnya dibawa pulang Uni Soviet dan Amerika Serikat, yang berusia sekitar 3 miliar tahun, dan juga sampel berusia 2 miliar tahun dari Chang'e-5.

Selain mengungkapkan informasi baru mengenai benda langit paling dekat dengan bumi, Chang'e-6 juga bagian proyek jangka panjang Cina untuk membangun stasiun penelitian permanen di bulan yang dipimpin Cina dan Rusia, Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS).

Stasiun itu akan memberi Cina dan mitra-mitranya pos terdepan eksplorasi ruang angka. "Kami tahu bulan mungkin memiliki sumber daya yang berguna di masa depan, sehingga Badan Antariksa Eropa, NASA, badan Cina dan lain di seluruh dunia pergi ke bulan," kata kepala kantor ilmu bulan ESA James Carpenter.

“Salah satu alasannya adalah untuk memahami sumber daya tersebut,” kata Carpenter.

Di Konferensi Antariksa Cina 2024 bulan lalu kepala perancang Proyek Eksplorasi Bulan Cina Wu Weiren mengatakan "model dasar" ILRS akan dibangun pada 2035. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement