REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pejabat Hamas yang tidak bersedia disebutkan namanya mengkonfirmasi delegasi kelompok perjuangan pembebasan Palestina itu akan berkunjung ke Kairo, Mesir. Dalam kunjungan Sabtu (4/5/2024) delegasi Hamas diperkirakan menyerahkan respon tertulis atas proposal gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel.
Hal ini disampaikan setelah seorang sumber keamanan Mesir dan tiga sumber bandara Kairo mengatakan Direktur CIA Williams Burns sudah tiba di Mesir untuk perundingan konflik di Gaza. Pada akhir bulan lalu Mesir mendorong negosiasi kesepakatan gencatan senjata dimulai kembali.
Kairo khawatir dengan prospek operasi militer Israel ke Rafah, dekat perbatasan Gaza-Mesir yang kini menampung lebih dari satu juta orang.
Terpisah Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina atau Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP) yang juga ambil bagian dalam perang melawan Israel di Gaza, menegaskan kembali tuntutan faksi-faksi Palestina. Termasuk gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel di Gaza dan dipulangkannya pengungsi ke rumah mereka.
"Terdapat koordinasi lengkap dan terus-menerus antara semua faksi perlawanan, dan terdapat konsensus tuntutan faksi-faksi perlawanan," kata PFLP dalam pernyataannya, Jumat (3/4/2024).
Stasiun televisi yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir, Al Qahera mengutip seorang sumber yang mengatakan Kairo akan menerima delegasi Hamas untuk membahas perkembangan kesepakatan gencatan senjata Gaza.
Mediator mengatakan mereka menunggu Hamas untuk menyerahkan respon proposal terbaru gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel yang ditawan di Gaza untuk ditukar dengan pembebasan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Hamas menggelar serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober lalu. Israel membalasnya dengan membombardir Gaza dari darat, laut dan udara selama hampir tujuh bulan terakhir.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 34.500 orang Palestina tewas dalam serangan-serangan Israel.