REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem dikabarkan tengah ancang-ancang untuk mengusung duet Anies Baswedan dengan kader Partai Nasdem, Ahmad Sahroni untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Menanggapi hal itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan terbuka peluang untuk berkoalisi.
"Semua peluang masih terbuka. Untuk Pilgub belum ada nama-nama yang fix. Tergantung komunikasi antarpartai," kata Juru Bicara (Jubir) PKS Ahmad Mabruri saat dihubungi Republika, Sabtu (4/5/2024).
Mabruri mengatakan, partai politik manapun di Jakarta memang harus melakukan kerja sama atau koalisi untuk mengusung calon gubernur di Pilgub Jakarta 2024. Sebab tak ada yang memenuhi syarat jumlah kursi di legislatif. "Pilgub Jakarta semua partai tak ada yang bisa mengusung sendiri. Mesti gabungan partai-partai," tutur dia.
Sebelumnya diketahui, Partai Nasdem memungkinkan untuk memajukan duet Anies Baswedan-Ahmad Sahroni dalam Pilgub Jakarta 2024. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jakarta Wibi Andrino.
"Itu (duet Anies-Sahroni) memang masih dalam kajian mendalam dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai," kata Wibi kepada wartawan, dikutip Jumat (3/5/2024).
Dia menjelaskan, Anies tetap menjadi top priority untuk diusung Partai Nasdem dalam Pilgub Jakarta, sebagaimana yang telah diungkapkan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya sebelumnya. Menurut Wibi, Anies memiliki kapabilitas untuk kembali memimpin Jakarta.
"Untuk Nasdem ya sebenarnya publik Indonesia sudah tahu lah prioritas ke siapa, kita pasti menginginkan our former governor Bapak Anies Rasyid Baswedan untuk kembali ke Jakarta. Ini sebenarnya bukan inginnya Nasdem, tapi inginnya majority masyarakat Jakarta. Kinerja beliau selama lima tahun terakhir ini sangat amat dirasakan," jelasnya.