Sabtu 04 May 2024 20:27 WIB

3.000 Warga di Kecamatan Latimojong Sulsel Masih Terisolasi

Ini terjadi karena jembatan putus.

Ilustrasi sebuah jembatan rusak.
Foto: pixabay
Ilustrasi sebuah jembatan rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sekitar 3.000 warga di Kecamatan Latimojong, Luwu, Sulawesi Selatan masih terisolasi hingga saat ini akibat akses yang sulit dilalui karena jembatan terputus setelah dilanda banjir dan tanah longsor pada Jumat (3/5/2025).

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin melalui keterangannya di Makassar, Sabtu (4/5/2024) menyampaikan bahwa dengan kawasan yang terletak di pegunungan, sekitar 3.000 warga di Kecamatan Latimojong terisolasi dan menunggu bantuan yang diharapkan dapat tiba melalui jalur udara. 

Baca Juga

"Berdasarkan informasi dari Dandim Luwu, wilayah Latimojong belum bisa diakses karena ada jalan terputus dan tanah longsor mengakibatkan beberapa desa dan dusun di sana terisolasi," kata dia.

Namun demikian, Pj Gubernur Sulsel bersama Polda Sulsel tengah mengupayakan bantuan melalui jalur udara. Selain itu, upaya bantuan juga dilakukan dengan koordinasi Danlanud Hasanuddin untuk menggerakkan helikopter dengan membawa bantuan bahan makanan dan obat-obatan.

"Kami minta kepada warga Latimojong agar tetap tenang karena kami dari pemerintah memastikan bahwa bantuan akan segera kami distribusikan," kata Bahtiar.

Kendati demikian,Pj Bupati Luwu Muh Saleh menyebut bahwa kondisi banjir sudah mulai surut meskipun masih terdapat warga yang mengungsi, menantikan proses pembersihan rumah-rumah mereka. 

Muhammad Saleh mengungkapkan harapannya agar cuaca kembali normal dalam waktu 2-3 hari ke depan, memungkinkan warga untuk kembali ke rumah masing-masing dan memulai proses pemulihan.

"Sekarang kondisi banjir mulai surut. Masyarakat masih ada yang mengungsi untuk menunggu pembersihan rumah," ujar dia. 

Kondisi saat ini menunjukkan bahwa meskipun bencana telah membawa dampak yang signifikan, semangat untuk bangkit dan memulihkan keadaan tetap kuat di hati masyarakat Luwu.

Pj Bupati Luwu berharap dukungan terus mengalir dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dapat mempercepat proses pemulihan ini.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement