Sabtu 04 May 2024 22:15 WIB

Pangdam Udayana Panen Jagung di Lombok Timur

NTB memiliki potensi besar di bidang pertanian khususnya padi dan jagung.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana, Mayor Jenderal (Mayjen) Bambang Trisnohadi.
Foto: Antara
Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana, Mayor Jenderal (Mayjen) Bambang Trisnohadi.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal (Mayjen) Bambang Trisnohadi panen raya komoditas jagung bersama Kelompok Tani Pade Angen di Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (4/5/2024).

Bambang merasa bangga berada di tengah para petani dan dapat melaksanakan panen raya jagung secara bersama. "Hari ini juga akan kita lakukan Deklarasi Patriot Pangan untuk pertama kali di Pemkab Lombok Timur dengan melibatkan TNI-Polri sebagai pendamping dengan harapan agar ke depan dapat membantu kelompok tani untuk meningkatkan hasil produksi pertanian," ujarnya.

Baca: Danjen Kopassus Rupanya Teman Main Basket Armand Maulana di SMA

Menurut Bambang, NTB memiliki potensi besar di bidang pertanian khususnya padi dan jagung. Kabupaten Lombok Timur merupakan urutan kelima secara nasional penghasil jagung dan sebagai sentra utama jagung khususnya di Kecamatan Pringgabaya, dan Jerowaru.

Eks Dirjen Strahan Kemenhan tersebut menilai, tanaman jagung tidak membutuhkan kadar air yang banyak. Untuk itu, kata Bambang, jagung banyak ditanam di lahan kering atau lahan tadah hujan dengan indeks penanaman mencapai IP 200 atau dua kali tanam dalam setahun.

Bambang mengatakan, Patriot Pangan merupakan inisiasi dari TNI-Polri untuk menjaga ketahanan pangan. Caranya, dengan menumbuhkan kembali semangat dan motivasi pencapaian kedaulatan pangan nasional.

Baca: Mengenal Lulusan Terbaik Akmil 1993, Seskoad 2008, dan Sesko TNI 2017

Salah satunya dengan memaksimalkan program pompanisasi kerja sama antara Kementerian Pertanian RI dengan TNI. Sehingga para tidak lagi mengalami kesulitan untuk mengairi lahan-nya.

Peraih Adhi Makayasa Akmil 1993 tersebut menginstruksikan korem dan kodim di jajarannya untuk mengikuti dan menerapkan Patriot Pangan di wilayah masing-masing. Bambang ingin korem dan kodim bisa menjadi percontohan yang bagus untuk manunggal dan sinergis antara TNI, Polri, petani dan masyarakat.

Penjabat Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik mengatakan, tugas sebagai kepala daerah adalah menjaga inflasi dengan berbagai persoalan dari hulu sampai hilir. Permasalahan bahan pokok masih tergantung dengan impor jagung. Sehingga kemandirian pangan harus fokus dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak.

Baca: 'Kehebatan Kopassus Disegani Pasukan Khusus Seluruh Dunia'

"Konsep Patriot Pangan diharapkan dapat membantu mengurangi dan mengatasi permasalahan yang terjadi pada petani. Kita harus yakin dan bersama-sama dengan pemerintah akan hadir dari hulu hingga hilir untuk membantu penyelesaian dan meningkatkan hasil pertanian," ujar Taofik.

Dia mengakui harga jual pertanian memang masih rendah. Namun, Taofik berharap agar ke depan masyarakat tetap semangat untuk menanam dan optimistis bahwa permasalahan pasti akan ada jalan keluar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement