Senin 06 May 2024 08:00 WIB

Rekor, Inggris Kini Punya 60 Ribu Lokasi Pengisian Daya Mobil Listrik Publik

Inggris meningkatkan jumlah pengisian daya mengimbangi jumlah mobil listrik.

Inggris telah memasang pengisi daya publik untuk kendaraan listrik yang mencapai rekor pada tahun ini.
Foto: EPA-EFE/STEPHANIE LECOCQ
Inggris telah memasang pengisi daya publik untuk kendaraan listrik yang mencapai rekor pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inggris telah memasang pengisi daya publik untuk kendaraan listrik yang mencapai rekor pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan upaya perusahaan untuk mengimbangi meningkatnya jumlah kendaraan listrik di negara tersebut.

Hampir 6.000 pengisi daya baru dipasang selama tiga bulan pertama tahun 2024, menurut angka triwulanan dari perusahaan data Zapmap yang diterbitkan oleh Departemen Transportasi. Sekitar 1.500 di antaranya adalah pengisi daya cepat (rapid charger) yang mampu mengisi daya mobil dalam waktu kurang dari satu jam.

Baca Juga

Jumlah pengisi daya publik untuk semua kecepatan di Inggris meningkat dua kali lipat sejak awal tahun 2022. Hanya ada kurang dari 60.000 pengisi daya umum yang dipasang di Inggris pada tanggal 1 April, meningkat 49 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Beberapa perusahaan mobil listrik, termasuk pemimpin global Tesla dan BYD China, mengalami penurunan penjualan karena suku bunga yang lebih tinggi berdampak pada pendapatan yang dapat dibelanjakan. Hal ini berarti pangsa model listrik dalam total penjualan mobil di Inggris terhenti sebesar 15,5 persen tahun ini, setelah sebelumnya tumbuh pesat.

Salah satu alasan paling umum yang dikemukakan oleh orang-orang yang khawatir untuk beralih ke kendaraan listrik adalah kecemasan akan jangkauan, atau ketakutan bahwa mobil mereka akan kehabisan daya sebelum mereka dapat menemukan pengisi daya. 

Di banyak belahan dunia, terutama di Amerika Serikat, pasar mobil terbesar kedua di dunia, kekhawatiran tersebut cukup beralasan. Namun, di Inggris masalah ini telah diatasi dan jumlah titik hitam, setidaknya di wilayah dengan permintaan tinggi, berkurang dengan cepat.

Dilansir the Guardian, Senin (6/5/2024), Ben Nelmes, kepala eksekutif New AutoMotive, sebuah lembaga thinktank yang fokus pada mobil listrik, mengatakan perbaikan terlihat jelas di banyak wilayah yang sebelumnya kurang terlayani. Dia mengatakan hal ini sebagian disebabkan oleh dewan yang secara bertahap memanfaatkan dana hibah pemerintah pusat untuk memasang pengisi daya.

“Saya pikir ada dua hal yang terjadi secara bersamaan, beberapa hambatan telah diatasi. Dan sektor swasta telah menyadari peluang ini," katanya.

Lebih dari 1 juta mobil listrik telah terjual di Inggris. Hanya 6 persen pengemudi kendaraan listrik di Inggris yang disurvei tahun lalu oleh Asosiasi Kendaraan Listrik (Electric Vehicle Association) mengatakan bahwa mereka mengalami kecemasan jarak tempuh sangat sering atau cukup sering. Sementara 94 persenmengatakan mereka kadang-kadang, jarang, atau tidak pernah mengalami kecemasan jarak jauh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement