REPUBLIKA.CO.ID, CHENGDU -- Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting bereaksi melawan wakil China, Shi Yuqi pada final Thomas Cup 2024. Ginting takluk dua gim langsung dari Shi Suqi, 17-21, 6-21 di Hi Tech Zone Sports Centre, Chengdu, Ahad (5/5/2024) petang WIB.
Anthony Ginting mengaku keteteran sejak awal. Pemandangan yang terlihat, persis seperti yang ia katakan. Lawan sangat dominan.
"Dari awal sampai pertandingan selesai, saya tidak bisa keluar dari tekanan Shi Yuqi. Saya juga tidak menemukan cara yang tepat untuk mengatasi kondisi lapangan. Saya sudah mencoba," ujar Ginting dalam keterangan pers dari PBSI.
Ia mengaku tak memiliki masalah apa pun dengan atmosfer di arena. Fokusnya benar-benar ke lapangan. Jadi ini bukan kekalahan karena intimidasi penonton.
Namun secara permainan, Shi Yuqi lebih baik. Ginting mengakui hal itu. Pada gim kedua, atlet kelahiran Cimahi ini benar-benar kehilangan ritmenya.
"Tidak ada tekanan dari penonton atau apa pun, karena ini final. Murni karena cara bermain di lapangan. Apalagi dia juga bukan lawan yang mudah," ujar tunggal putra nomor tujuh dunia itu.
Kedua pemain bertemu di BWF World Tour Finals 2023. Dalam duel panas di Hangzhou, wakil Indonesia unggul melalui rubber game 11-21, 21-7, 21-17. Namun itu pertandingan yang berbeda.
Rivalnya sudah jauh berkembang. Baik secara teknik maupun mentalitas. Ginting merasakan hal itu.
"Dibandingkan saat menang di World Tour Finals lalu, sangat berbeda dengan penampilan Shi Yuqi hari ini. Saat kondisi bagaimana, harus bagaimana (mengantisipasinya), dia lebih cermat," ujar atlet 27 tahun ini.