REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Dinas Perikanan Kabupaten Biak Numfor, Papua sedang menjajaki ekspor hasil perikanan setempat ke negara tujuan Amerika dan China.
"Biak Numfor masuk zona dua ekosistem hasil perikanan penangkapan ikan terukur berpeluang ekspor ke negara tujuan Jepang, Amerika dan China," ujar Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor Effendi Igirisa di Biak, kemarin.
Effendi mnyebutkan, upaya Pemkab Biak Numfor menginginkan ekspor langsung ke Amerika, China dan Jepang dari Bandara Frans Kaisiepo Biak. Ekspor langsung dari Bandara Frans Kaisiepo Biak bertujuan untuk meningkatkan pendapatan bagi devisa negara sektor perikanan dan kelautan.
Sedangkan tujuan ekspor hasil perikanan langsung dari Biak, menurut Effendi, dalam rangka menjawab keinginan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri Distrik Yendidori pada November 2023 supaya Bandara Frans Kaisiepo Biak bisa ekspor langsung. Pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung Bandara Frans Kaisiepo Biak menjadi hub kargo untuk ekspor hasil perikanan.
"Apalagi letak geografis Biak sangat strategis karena menjadi beranda terdepan Indonesia di kawasan negara Pasifik," katanya.
Effendi berharap, adanya keputusan Kementerian Perhubungan menghapus status bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak supaya bisa ditinjau kembali.
"Ada peluang ekspor perikanan langsung dari Biak sehingga diperlukan kebijakan khusus untuk Bandara Frans Kaisiepo Biak sebagai pintu masuk negara di Pasifik," harapnya.
Sejumlah hasil perikanan dan kelautan di Biak Numfor berpeluang ekspor langsung di antaranya ikan tuna segar, lobster, kepiting, ikan hias dan rumput laut.