REPUBLIKA.CO.ID, BANJUL -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal Bin Farhan menegaskan kembali dukungan Kerajaan untuk gencatan senjata segera dan selamanya di Gaza. Bukan hanya itu, Arab Saudi juga menuntut untuk koridor kemanusiaan yang aman, pemenuhan hak-hak sah warga Palestina, termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan negara merdeka.
Pangeran Faisal, yang menjadi pembicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam ke-15 di Banjul, Gambia, juga menyerukan restrukturisasi, pengembangan, dan reformasi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengatasi tantangan regional dan internasional.
Mewakili Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman, Pangeran Faisal memimpin delegasi Saudi pada konferensi tersebut. Selama pidatonya, dia menyatakan penyesalan atas kegagalan Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk menghentikan serangan Israel terhadap Palestina. “Perjuangan rakyat Palestina tetap menjadi prioritas OKI sejak awal berdiri," kata Pangeran Faisal dilansir dari Arab News pada Senin (6/5/2024).
"Sangat disayangkan menyaksikan kegagalan Dewan Keamanan dan komunitas internasional untuk menghentikan serangan Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang telah meningkat melalui penembakan tanpa pandang bulu, penghancuran rumah sakit, sekolah, tempat penampungan, dan infrastruktur di Gaza, meninggalkan ribuan warga sipil yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, wanita, dan lansia sebagai korban," tambahnya.
Di sela-sela forum, Pangeran Faisal bertemu dengan menteri luar negeri Iran dan Pakistan, Hossein Amir-Abdollahian dan Ishaq Dar masing-masing, untuk membahas situasi di Gaza.