Senin 06 May 2024 11:45 WIB

Korban Tewas Banjir di Brasil Menjadi 78 Orang

Hujan deras juga memicu longsor dan merusak bendungan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Seorang pengendara sepeda melintasi jalan yang dibanjiri hujan lebat di Porto Alegre, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, Sabtu, 4 Mei 2024.
Foto: AP Photo/Carlos Macedo
Seorang pengendara sepeda melintasi jalan yang dibanjiri hujan lebat di Porto Alegre, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, Sabtu, 4 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO GRANDE DO SUL -- Pihak berwenang Brasil mengatakan total korban tewas akibat banjir yang disebabkan hujan deras di selatan Negara Bagian Rio Grande do Sul bertambah menjadi 78 orang. Bencana alam ini juga memaksa lebih dari 115 ribu orang mengungsi.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva tiba di Rio Grande do Sul pada Ahad (5/5/2024) pagi, dengan sebagian besar anggota kabinetnya untuk membahas upaya penyelamatan dan rekonstruksi bersama pemerintah setempat. "Birokrasi tidak akan menghalangi anda, menghentikan kami untuk memulihkan kehebatan negara bagian," kata Lula dalam konferensi pers.

Baca Juga

"Ini skenario perang, dan membutuhkan langkah-langkah pascaperang," kata Gubernur Eduardo Leite. Sukarelawan menggunakan perahu, jet ski atau hanya berenang untuk membantu upaya penyelamatan. Fabiano Saldanha dan tiga temannya menggunakan jet ski untuk menyelamatkan sekitar 50 orang dari banjir di Kota Porto Alegre.

"Satu hal yang kami dengar saat tiba di jalan adalah 'tolong', 'tolong,'" kata Saldanha. Menurut pihak berwenang pertahanan sipil total korban jiwa dapat bertambah sebab jumlah orang yang dilaporkan hilang bertambah dari 70 menjadi 105 orang. Pihak berwenang mengatakan sedang menyelidiki apakah empat kematian berkaitan dengan badai yang melanda Brasil.

Banjir yang dipicu hujan deras beberapa hari terakhir berdampak pada lebih dari dua pertiga hampir 500 kota di Rio Grande do Sol yang berbatasan dengan Uruguay dan Argentina. Pihak berwenang mengatakan bencana ini menyebabkan lebih dari 115 orang mengungsi.

Banjir menghancurkan jembatan dan jalan di beberapa kota. Hujan deras juga memicu longsor dan merusak bendungan di pembangkit listrik tenaga hidro di negara bagian itu.

Pihak berwenang mengatakan lebih dari 400 ribu orang mengalami pemadaman listrik pada Ahad sore. Hampir sepertiga populasi Rio Grande dol Sul tidak memiliki aliran air. Menurut badan geologi nasional Danau Guaiba di Porto Alegre meluap mencapai titik tertingginya. Bandara internasional Porto Alegre menangguhkan semua penerbangan sejak Jumat lalu.

Di pusat penyelamatan darurat di Porto Alegre, Kaeli Moraes menceritakan bagaimana dia diselamatkan bersama suami dan ketiga anaknya ketika air hampir mencapai lantai dua rumah mereka. “Ada banjir di bulan September, lalu di bulan November, dan sekarang banjir yang satu ini. Banjir kali ini semakin parah,” kata Moraes.

Di kota Canoas, dekat Porto Alegre, Julio Manichesque, 76 tahun, diselamatkan para sukarelawan setelah ia bertahan di atap rumah yang sudah ditempatinya selama 52 tahun. “Saya belum pernah melihat air sebanyak itu,” kata Manichesque.

Dalam pidato mingguannya di hadapan para jemaat di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan ia berdoa untuk orang-orang di Rio Grande do Sul. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement