Senin 06 May 2024 12:21 WIB

Hanya 33 persen dari 36 Rumah Sakit di Gaza yang Beroperasi

Tiga rumah sakit (rumah sakit Al-Najjar, Al-Helal Al-Emarati dan Kuwait) yang saat ini sebagian beroperasi di Rafah akan menjadi tidak aman untuk dijangkau oleh pasien, staf, ambulans, dan pekerja kemanusiaan ketika perang meningkat di sekitar mereka

Rep: Lin/ Red: Partner
.
Foto: network /Lin
.

Kondisi rumah<a href= sakit di Gaza. Gambar: WHO" />
Kondisi rumah sakit di Gaza. Gambar: WHO

DIAGNOSA -- Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sangat prihatin bahwa operasi militer besar-besaran di Rafah dapat menyebabkan pertumpahan darah. Lebih dari 1,2 juta orang saat ini mengungsi di wilayah tersebut, banyak dari mereka tidak dapat berpindah ke tempat lain, demikian bunyi rilis WHO, 3/5/2024.

Gelombang baru pengungsian akan memperburuk kepadatan penduduk, semakin membatasi akses terhadap makanan, air, layanan kesehatan dan sanitasi, yang menyebabkan meningkatnya wabah penyakit, memburuknya tingkat kelaparan, dan bertambahnya korban jiwa.

Hanya 33% dari 36 rumah sakit di Gaza dan 30% pusat layanan kesehatan primer yang berfungsi dalam kapasitas tertentu di tengah serangan berulang kali dan kekurangan pasokan medis penting, bahan bakar, dan staf.

Sebagai bagian dari upaya darurat, WHO dan mitranya berupaya segera memulihkan dan menyadarkan kembali layanan kesehatan, termasuk melalui perluasan layanan dan penempatan pasokan, namun sistem kesehatan yang rusak tidak akan mampu mengatasi lonjakan korban dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit tersebut. serangan Rafah akan menyebabkan.