Senin 06 May 2024 13:38 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Jadi Sumber Pertumbuhan Tertinggi Ekonomi

BPS mencatat net ekspor memberikan sumber pertumbuhan negatif 0,23 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Foto: Dok Humas BPS
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 secara tahunan tumbuh sebesar 5,11 persen. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pada kuartal I 2024 secara tahunan seluruh komponen memberikan distribusi dan pertumbuhan PDB tumbuh positif. 

Meskipun begitu, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi. "Konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan terbesar dari sisi pengeluaran yaitu sebesar 2,62 persen," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (6/5/2024). 

Baca Juga

Dia menjelaskan,  kontribusi pengeluaran rumah tangga meningkat jika dibandingkan kuartal sebelumnya dan dibandingkan periode yang sama pada 2023. Selain itu, Amalia menyambut pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024 juga ditopang oleh komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB0 dengan sumber pertumbuhan 1,19 persen dan konsumsi pemerintah dengan sumber pertumbuhan 1,06 persen.

Sementara itu, BPS mencatat net ekspor memberikan sumber pertumbuhan negatif 0,23 persen. 

Meskipun begitu, Amalia memastikan pada kuartal  2024 secara tahunan seluruh komponen tumbuh positif. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,91 persen. Sementara PMTB tumbuh sebesar 3,79 persen didorong pertumbuhan oleh seluruh kelompok barang modal kecuali kendaraan. 

"Kedua komponen ini (konsumsi rumah tangga dan PMBT) memberikan sumbangan terbesar terhadap PDB yaitu masing-masing sebesar 54,93 persen dan 29,31 persen terhadap total PDB," jelas Amalia. 

Sementara itu, BPS mencatat komponen ekspor tumbuh sebesar 0,50 persen dan  impor tumbuh lebih tinggi sebesar 1,77 persen. Lalu konsumsi pemerintah kembali tumbuh positif sebesar 19,90 persen terutama didorong kenaikan belanja barang dan jasa serta belanja pegawai. 

Amalia menambahkan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 24,29 persen. "Ini didorong oleh peningkatan kegiatan-kegiatan dalam rangka pemilu," ujar Amalia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement