Senin 06 May 2024 13:57 WIB

Menko PMK: Lulusan Vokasi Sangat Dibutuhkan Dunia Industri

Lulusan vokasi memiliki peluang besar dalam mengisi berbagai lini pekerjaan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Friska Yolandha
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai Rapat Tingkat Menteri Angkutan Lebaran 2024 di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai Rapat Tingkat Menteri Angkutan Lebaran 2024 di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini lulusan pendidikan vokasi sangat dibutuhkan di dunia industri. Menurut dia, lulusan vokasi dengan berbagai keterampilannya memiliki peluang besar dalam mengisi berbagai lini pekerjaan.

"Vocational work ini yang sangat dibutuhkan. Apalagi dengan iklim lapangan kerja di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Volume kebutuhannya jauh lebih besar dan tuntutannya semakin kompleks," ujar Muhadjir dalam siaran pers, Senin (6/5/2024).

Baca Juga

Hal itu dia sampaikan saat mengisi kuliah umum 'Peran Generasi Muda Dalam Membangun Indonesia Unggul Menuju Tahun 2045' yang diikuti oleh mahasiswa Institut Teknologi Batam (ITEBA) dan Batam Tourism Polytechnic (BTP), di Auditorium ITEBA, pada Sabtu (4/5/2024) lalu.

Muhadjir menjelaskan, terdapat tiga tingkat pekerjaan, yaitu clerical work atau pekerjaan kasar yang bisa dilakukan oleh semua orang, vocational work atau pekerjaan dengan keterampilan tertentu, dan professional work alias pekerjaan dengan dasar pengetahuan.

Muhadjir menyampaikan, saat ini Indonesia tengah menghadapi bonus demografi dan akan memasuki Indonesia Emas 2045. Kerena itu, dia menyampaikan bahwa revitalisasi pendidikan vokasi sangatlah penting untuk  menjadi perhatian bersama.

Pemerintah telah memiliki payung hukum untuk memperkuat vokasi, yaitu Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, Implementasi regulasi ini  mengoptimalkan potensi bonus demografi untuk menciptakan SDM Indonesia unggul dan berdaya saing.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir berpesan kepada para mahasiswa BTP dan ITEBA untuk memiliki rancangan besar kehidupan dan cita-cita besar setelah lulus.

"Harus sudah punya perencanaan pada 2045 sudah menjadi apa. Apakah jadi manajer hotel, atau punya usaha kuliner atau pekerjaan lainnya. Sehingga kita mulai dari situ perencanaan, pembekalan dari kurikulum yang dirancang BTP dan ITEBA," jelas dia.

Dalam kesempatan itu, dia juga megunjungi laboratorium praktikum yang ada di Kampus BTP dengan spesialisasi bidang pariwisata. Dia melihat laboratorium praktikum pengolahan kopi untuk barista, laboratorium praktik memasak dan dapur pembuatan roti.

Selain itu, dia juga melihat ruang praktikum hospitality kamar hotel dan restoran. Menurut Muhadjir, yang dilakukan BTP adalah praktik baik pendidikan dan pelatihan vokasi. "Saya sangat kagum, dan saya harus akui baru kali ini saya melihat fasilitas pendidikan vokasi sebagus ini dengan benchmark internasional," ucap dia.

Muhadjir menyampaikan, BTP dan ITEBA sebagai perguruan tinggi vokasi yang sangat lengkap dalam menyediakan fasilitas pembelajaran untuk para mahasiswanya. Menurutnya, dengan berbagai fasilitas tersebut, lulusan BTP dan ITEBA akan mampu bersaing di dunia industri dan mampu bersaing sampai ke kancah internasional.

"Percaya saja, anda tidak salah telah menentukan pilihan di BTP dan ITEBA ini. Dan buktikan kalau anda adalah calon ahli di bidang vokasional," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement