Senin 06 May 2024 16:34 WIB

In Picture: BMKG Ungkap Fenomena Panas di indonesia

Fenomena cuaca panas diakibatkan proses peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Rep: Putra M. Akbar/ Red: Tahta Aidilla

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan pada layar yang menampilkan citra satelit cuaca mengenai suhu panas Indonesia di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024). BMKG menyatakan fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau heatwave melainkan diakibatkan proses peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Tercatat selama sepekan terakhir suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia terjadi di Palu hingga mencapai 378 derajat celcius pada 23 April lalu. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengukur suhu udara minimal dan maksimal menggunakan alat sangkar meteorologi di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024). BMKG menyatakan fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau heatwave melainkan diakibatkan proses peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Tercatat selama sepekan terakhir suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia terjadi di Palu hingga mencapai 378 derajat celcius pada 23 April lalu. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan pada layar yang menampilkan citra satelit cuaca di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024). BMKG menyatakan fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau heatwave melainkan diakibatkan proses peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Tercatat selama sepekan terakhir suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia terjadi di Palu hingga mencapai 378 derajat celcius pada 23 April lalu. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan pada layar yang menampilkan citra satelit cuaca di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024). BMKG menyatakan fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau heatwave melainkan diakibatkan proses peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Tercatat selama sepekan terakhir suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia terjadi di Palu hingga mencapai 378 derajat celcius pada 23 April lalu. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengukur suhu udara menggunakan alat panci penguapan di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024). BMKG menyatakan fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau heatwave melainkan diakibatkan proses peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Tercatat selama sepekan terakhir suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia terjadi di Palu hingga mencapai 378 derajat celcius pada 23 April lalu. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan pada layar yang menampilkan citra satelit cuaca di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024). BMKG menyatakan fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau heatwave melainkan diakibatkan proses peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Tercatat selama sepekan terakhir suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia terjadi di Palu hingga mencapai 378 derajat celcius pada 23 April lalu. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengukur suhu udara menggunakan alat panci penguapan di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024). BMKG menyatakan fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau heatwave melainkan diakibatkan proses peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Tercatat selama sepekan terakhir suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia terjadi di Palu hingga mencapai 378 derajat celcius pada 23 April lalu. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan pada layar yang menampilkan citra satelit cuaca mengenai suhu panas Indonesia di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024). BMKG menyatakan fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau heatwave melainkan diakibatkan proses peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Tercatat selama sepekan terakhir suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia terjadi di Palu hingga mencapai 378 derajat celcius pada 23 April lalu. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA. --  Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan pada layar yang menampilkan citra satelit cuaca mengenai suhu panas Indonesia di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024).

BMKG menyatakan fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas atau heatwave melainkan diakibatkan proses peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Tercatat selama sepekan terakhir suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia terjadi di Palu hingga mencapai 378 derajat celcius pada 23 April lalu.

 

sumber : Republika/Putra M. Akbar
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement