Senin 06 May 2024 19:05 WIB

Pemilik Warteg Damai dengan Pria Kribo yang Bayar tak Sesuai Tagihan

Video pria makan di warteg tak bayar sesuai harga viral di media sosial.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Pekerja melayani pembeli di warteg (ilustrasi). Anak pemilik warteg memilih berdamai dengan pria yang sempat viral karena tak bayar penuh tagihan makanannya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja melayani pembeli di warteg (ilustrasi). Anak pemilik warteg memilih berdamai dengan pria yang sempat viral karena tak bayar penuh tagihan makanannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak pemilik warung tegal (warteg) di Jalan Wahid Hasyim, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, akhirnya memilih berdamai dengan pria yang sempat viral karena tak bayar penuh tagihan makanannya. Alasan perdamaian karena rasa kemanusiaan.

"Atas dasar kemanusiaan dari pemilik warung, laporan tersebut dicabut dan memilih jalur damai atau problem solving," kata Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara Pratama di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Baca Juga

Pria berambut kribo berinisial AF atau AK (31) ditangkap Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang pada Ahad (5/5/2024). Penangkapan ini berselang kurang dari tiga hari sejak pelaku melakukan aksinya yakni pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 03.00 WIB dan pengelola warteg mengunggah video kejadian di media sosial hingga menjadi viral.

Aditya mengatakan sebelum ditangkap, pelaku memotong rambutnya agar lepas dari penyelidikan polisi. Pelaku, kata Aditya, melakukan ini seusai menyadari dirinya viral di media sosial.

"Petugas berhasil mengidentifikasi pelaku dan langsung menangkap pelaku di kediamannya, daerah Kebon Pala, Tanah Abang pada Minggu (5/5)," kata Aditya.

Menurut dia, polisi semula menyangkakan pelaku dengan pasal 335 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan. Namun, pengelola warteg, Gugun, kemudian mencabut laporannya pada Senin ini. Sementara itu, seseorang yang diduga rekan AK dan sempat melarikan diri saat berusaha ditangkap di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat ini masih dalam pencarian.

Dalam kesempatan itu, pengelola warteg, Gugun mengatakan dirinya merasa kasihan karena mengetahui pelaku memiliki anak sehingga dia memutuskan untuk mencabut laporannya. Gugun menjelaskan, tagihan yang seharusnya dibayar pelaku yakni Rp 35 ribu. Namun, pelaku hanya membayar Rp 10 ribu.

"Sebelumnya biasa saja (enggak diviralkan). Hanya saat itu apesnya dia, lagi nyentong (nasi) sendiri. Sebelumnya tidak ada (yang nyentong nasi sendiri)," kata dia.

Gugun berharap agar kejadian serupa tak kembali terjadi pada masa mendatang. "Ke depannya semoga tidak ada lagi yang seperti ini. Kami tadi, sudah minta perlindungan ke polisi," ujar dia.

Sementara itu, AK yang sempat mendapatkan nasihat dari Kapolsek, meminta maaf pada Gugun atas perbuatannya. "Saya minta maaf atas perlakuan saya. Saya juga tidak ada uang buat bayar, saya minta maaf, saya tak ngulangin lagi," kata dia yang bekerja sehari-hari sebagai juru parkir itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement