REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Mahasiswa di Belgia dan Belanda menduduki sebagian universitas Ghent dan Amsterdam sebagai protes perang Israel di Gaza. Para mahasiswa Eropa bergabung dalam aksi serupa di seluruh dunia yang dimulai di kampus-kampus Amerika Serikat (AS).
Pada Senin (6/5/2024) juru bicara University of Ghent (UGnet) mengonfirmasi laporan media setempat. Ia mengatakan sekitar 100 mahasiswa menduduki sebagian universitas tersebut.
Ia menambahkan para mahasiswa mengatakan unjuk rasa akan digelar sampai 8 Mei. UGent tidak menyetujui permintaan mahasiswa menggelar unjuk rasa. Namun sejumlah pegawai dan profesor menandatangani surat terbuka mendukung protes tersebut dan mengecam keputusan universitas untuk melanjutkan hubungan dengan Israel.
Media Belanda melaporkan mahasiswa University of Amsterdam (UvA) meminta kampus mereka dan Vrije Universiteit Amsterdam (VU) untuk menghentikan kerja sama ekonomi dan akademik dengan Israel.
Sebelumnya dilaporkan mahasiswa-mahasiswi universitas terkemuka di Inggris, Oxford dan Cambridge mendirikan tenda-tenda protes pro-Palestina. Penyelenggara mengatakan aksi ini bagian dari solidaritas dengan rakyat Palestina.
Mereka tidak menentukan sampaikan kapan tenda-tenda protes ini akan berdiri. Dikutip Aljazirah sekitar 50 mahasiswa mendirikan tenda-tenda protes di Oxford. Para mahasiswa juga mendirikan tenda media, penyegaran dan penyambutan.
Mahasiswa Oxford keturunan Yahudi-Amerika Kendall Gardner mengatakan salah satu tuntutan utama mahasiswa adalah universitas "divestasi dari semua entitas dan pemilik saham yang mendukung atau terlibat dalam penjajahan, apartheid dan genosida Israel di Gaza." Mereka juga menuntut Universitas Oxford berkomitmen untuk membangun kembali sektor pendidikan tinggi Gaza yang dipimpin Palestina.