REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebanyak 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah seluruh Indonesia menggelar aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel secara serentak pada Selasa (7/5/2024) pukul 10.00 WIB. Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) aksi digelar di Bundaran AR Fachrudin UMY, Bantul, Yogyakarta.
"Kami dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bersama seluruh warga Muhammadiyah yang telah disampaikan oleh Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah pada beberapa waktu lalu ikut prihatin dengan apa yang telah terjadi di Palestina dan Gaza," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Al Islam Kemuhammadiyahan UMY Faris Al-Fadhat dalam orasinya.
Faris menyebut menurut data yang diperoleh sejak 2023, sebanyak 34 ribu warga Palestina di Gaza telah tewas dan lebih dari 77 ribu mengalami luka-luka. Untuk ia menyerukan agar terus mendukung rakyat Palestina bukan semata-mata karena agama etnis semata, melainkan amanat konstitusi Indonesia.
"Amanat konstitusi kita jelas membela rakyat Palestina karena bagian dari perjuangan kita untuk mendukung pembebasan segala bentuk dari penindasan dan kolonialisme," ucapnya.
Faris mengatakan ada lima poin yang disampaikan UMY dalam aksi tersebut. Pertama, UMY ikut membela seluruh perjuangan rakyat Palestina.
"Mengutuk keras agresi yang telah dilakukan negara Israel terhadap rakyat yang ada di Gaza," kata Faris.
Kedua, UMY mengecam sikap-sikap negara Barat terutama Amerika Serikat (AS), Prancis yang membela dan menjual senjata kepada Israel. Ketiga, UMY ikut satu suara dengan seluruh mahasiswa di AS yang saat ini duduk tinggal di kampus-kampus terbaik di Amerika yang menyatakan suara mereka mendukung perjuangan Palestina di Gaza.
Keempat UMY mengajak seluruh warga Indonesia sama-sama berjuang untuk membela perjuangan rakyat Palestina yang ada di Gaza. Terakhir, UMY memohon Pemerintah Indonesia mendorong terus agar pemerintah tak segan mendukung, berjuang bersama rakyat Palestina.
"Jangan sekalipun ada upaya membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Republika, ratusan mahasiswa bekumpul membawa spanduk dan pamflet bertuliskan harapan dan tuntutan terhadap kekejian yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina. Mereka juga membentangkan bendera Palestina dan Indonesia berukuran raksasa di salah gedung kampus UMY.