Selasa 07 May 2024 12:34 WIB

KSAU akan Naikkan Lanud RSA Natuna dari Tipe B ke A

Menurut Marsekal M Tonny, TNI AU pada 2026, kedatangan pesawat terbang tanpa awak.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal  M Tonny Harjono meresmikan tugu pesawat di Pangkalan Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/5/2024).
Foto: Antara/Muhamad Nurman
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal M Tonny Harjono meresmikan tugu pesawat di Pangkalan Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal  M Tonny Harjono meresmikan tugu pesawat di Pangkalan Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna, Kepulauan Riau. Tonny meresmikan tugu tersebut di sela kunjungan ke Lanud RSA.

Dia menyebut, kunjungannya ke Natuna tidak hanya untuk meresmikan tugu pesawat, namun juga untuk memeriksa kesiapan operasi Lanud RSA dalam menjaga wilayah perbatasan. "Kunjungan ini dalam rangka mengecek kesiapan operasi Lanud," ucap Tonny di Lanud RSA, Natuna, Selasa (7/5/2024).

Baca: Pangkoopsudnas Sebut Drone Jadi Ancaman Operasi Penerbangan

 

Tonny tidak hanya berkunjung ke Lanud RSA, namun juga berkeliling ke sejumlah lanud dan satuan lainnya. "Yang pertama saya berkunjung ke Komando Operasi Udara I yang berada di Lanud Supadio, Pontianak," ujar mantan ajudan Presiden Jokowi tersebut.

 

Pada kesempatan yang sama, Tonny menyampaikan, Lanud RSA akan naik tipe dari tipe B ke A. Dengan begitu, komandan lanud yang saat ini dijabat kolonel akan naik menjadi marsekal pertama (marsma).

Baca: Kapten Pnb Maulana Zulfiqar Raih Badge 1.000 Jam Terbang

Menurut dia, peningkatan tipe harus dilakukan lantaran Natuna merupakan wilayah perbatasan. "Masih dalam tahap proses dan memang perlu ada peningkatan," ucap Tonny.

Dia menyampaikan, TNI AU juga akan melakukan penambahan sarana dan prasarana di Lanud RSA, termasuk drone. "Kita akan memperkuat lagi, nanti akan ada alutsita. 2026 akan ada datang PTTA (pesawat terbang tanpa awak), yang sekarang sudah ada akan kita tambah lagi," ujar Tonny.

Baca: Korsel Sebut RI Minta Korting Sepertiga Pembayaran Produksi Jet Tempur

Dia pun mengajak para insan pers di perbatasan untuk bersama-sama menjaga kedaulatan NKRI dan membantu jajarannya di Kabupaten Natuna. Apalagi, Natuna merupakan wilayah terdepan yang berbatasan dengan Laut China Selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement