Selasa 07 May 2024 14:54 WIB

AS Tunda Penjualan Senjata ke Israel di Tengah Ketegangan Jalur Gaza

Israel telah memulai operasi militer di Rafah bagian timur di Jalur Gaza selatan.

Penggungsi Gaza di Rafah Timur
Foto: VOA
Penggungsi Gaza di Rafah Timur

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Amerika Serikat (AS) telah menunda penjualan ribuan senjata berpemandu presisi kepada Israel di tengah meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza, lapor Wall Street Journal dengan mengutip sejumlah narasumber. Washington diperkirakan akan menjual 6.500 sistem JDAM (bom berpemandu) kepada Israel, lanjut media tersebut dalam berita yang disiarkan pada Senin (6/5/2024).

Di hari yang sama, Israel memulai operasi militer di Rafah bagian timur di Jalur Gaza selatan.

Baca Juga

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bahwa operasi militer tersebut akan mengganggu pengiriman bantuan kemanusiaan yang sedang berlangsung ke Gaza.

Sebelumnya pada 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer, yang menewaskan 1.200 orang di Israel dan sekitar 240 lainnya diculik.

Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas serta menyelamatkan lebih dari 100 sandera yang masih ditahan yang mengakibatkan 34.700 orang lebih terbunuh.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement