Selasa 07 May 2024 18:46 WIB

Cina-Prancis Suarakan Dukungan Bagi Kemerdekaan Palestina 

Pemerintahan di Gaza tak dapat dipisahkan dari penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gita Amanda
Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal menyambut Presiden China Xi Jinping dan Ibu Negara Peng Liyuan yang tiba di bandara Paris Orly, Perancis, Ahad (5/5/2024).
Foto: Antara/Xinhua
Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal menyambut Presiden China Xi Jinping dan Ibu Negara Peng Liyuan yang tiba di bandara Paris Orly, Perancis, Ahad (5/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Hal itu disampaikan saat Israel masih terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza. 

Xi dan Macron mengungkapkan, pemerintahan masa depan di Gaza tidak dapat dipisahkan dari penyelesaian komprehensif konflik Israel-Palestina berdasarkan solusi dua negara.

Baca Juga

“Kedua kepala negara menyerukan dimulainya kembali proses politik yang tegas dan tidak dapat diubah untuk secara konkret menerapkan solusi dua negara, dengan Israel-Palestina hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan, keduanya dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, serta pembentukan negara Palestina yang layak, independen, dan berdaulat berdasarkan perbatasan tahun 1967,” kata Xi dan Macron dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis Dewan Negara Cina, Selasa (7/5/2024).

Karena pertempuran di Jalur Gaza masih berlangsung, Xi dan Macron meminta semua pihak menahan diri dari tindakan sepihak yang dapat memperburuk ketegangan. “Dan dalam hal ini (Xi dan Macron) mengutuk kebijakan pembangunan permukiman Israel, yang melanggar hukum internasional serta merupakan hambatan besar bagi perdamaian abadi serta terhadap kemungkinan pembentukan negara Palestina yang layak dan berdekatan,” ungkap Dewan Negara Cina.