REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ibadah haji hukumnya memang wajib namun bagi yang mampu (istatho'ah) dari berbagai aspek. Namun jika sekiranya seorang Muslim belum mampu memenuhi syarat istatho'ah itu, terdapat ibadah lain yang pahalanya serupa.
Sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui bahwa ibadah haji memang memiliki keutamaan sendiri. Dalam buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah karya Hanif Luthfi dijelaskan, keutamaan ibadah haji sangat luar biasa. Saking spesialnya, terdapat hadits Nabi yang menjabarkan ganjaran bagi orang yang menunaikannya.
Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, "Al-ghazi fii sabilillahi wal-hajju wal-mu'tamiru wafdullahi da'ahum fa-ajabuhu wa sa-aluhu fa a'thohum."
Yang artinya, "Orang yang berperang di jalan Allah, orang-orang yang berhaji serta berumrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta (berdoa) kepada Allah, pasti akan Allah beri." Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
Dengan landasan dalil tersebut, kuat kiranya alasan orang Muslim berbondong-bondong hendak pergi beribadah haji ke Tanah Suci. Bagi yang belum bisa berangkat menunaikannya, maka hendaklah kerjakan amalan ibadah yang bernilai baik dan mulia seperti berbakti kepada kedua orang tua.
Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Nabi ketika datang seseorang kepadanya, beliau bersabda, "Fa ablillahi fi birriha, fa idza fa'alta dzalika fa anta hajjun, wa mu'tamidun, wa muhajidun, fa idza radhiyat anka ummuka fattaqillaha wa birraha."
Yang artinya, "Bertakwalah kepada Allah dengan berbuat baik kepada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah, dan berjihad." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani.
Tak hanya itu, seorang Muslim yang baik yang hendak berbakti kepada orang tuanya, maka terdapat sholat sunnah yang dianjurkan. Sholat sunnah birrul walidain, atau sholat sunnah sebagai bentuk syukur dan menghargai jasa ayah dan ibu.
Sholat Birrul Walidain ini disunnahkan untuk dilakukan sepekan sekali setiap malam Kamis setelah sholat maghrib. Hal ini sebagaimana yang dianjurkan agama dan disebutkan dalam kitab Khazinatul Asarar.
Adapun sholat sunnah birrul walidain terdiri dari dua rakaat dan dikerjakan pada malam kamis antara waktu sholat maghrib dengan isya.
Adapun niat melaksanakan sholat ini adalah untuk meminta kepada Allah akan kebaikan dan keselamatan orang tua kita. Memohon kepada Allah agar orang tua kita selalu mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, dan digugurkan segala dosa-dosanya.
Apalagi dalam Islam pun dikenal bahwa terdapat tiga amal perbuatan yang pahalanya tak akan pernah putus meski kita telah tiada di dunia. Antara lain sodaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak-anak sholeh yang mendoakan orang tuanya.