Rabu 08 May 2024 09:56 WIB

Gus Hilmy Sayangkan Perilaku Hijabers yang Tinggalkan Budaya Indonesia dan Syariat Islam

Jilbab seharusnya dimaknai sebagai pakaian yang baik.

Rep: Birrul Waalidaini Sumarsono/ Red: Fernan Rahadi
Suasana pembekalan ratusan siswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta yang dihadiri Anggota MPR DIY Hilmy Muhammad, Selasa (7/5/2024).
Foto: Birrul Waalidaini
Suasana pembekalan ratusan siswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta yang dihadiri Anggota MPR DIY Hilmy Muhammad, Selasa (7/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA —  Belakangan ini, kerap beredar foto cara berpakaian para pemakai jilbab atau hijabers di Indonesia yang memperlihatkan lekuk tubuh serta cara berperilaku mereka yang sering tidak sesuai syariat Islam. Anggota MPR RI, Hilmy Muhammad, menyayangkan hal tersebut mengingat seharusnya jilbab dimaknai sebagai pakaian yang baik.

"Banyak (di kalangan) anak muda saat ini yang seolah adu style dalam berpakaian supaya terlihat keran. (Padahal jilbab) bukan hanya sekadar aksesoris. (Jilbab) seharusnya mempengaruhi kita supaya dalam melakukan sesuatu harus sesuai dengan apa yang menjadi kehendak jilbab," kata pria yang akrab disapa Gus Hilmy itu dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bertema ‘Membekali Generasi Emas Indonesia dengan Nilai-Nilai Luhur Berbangsa dan Bernegara’ di Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta, Selasa (8/5/2024).

Ia pun  mengajak agar para generasi muda tersebut untuk membawa serta ruh dan identitas bangsa melalui cara berpakaian yang selayaknya orang Islam. Hal itu penting mengingat indonesia termasuk dalam negara ternama yang menjadi rujukan orang-orang Islam dunia.

Ratusan siswa pondok yang mengikuti kegiatan tersebut diajak untuk dapat mempertahankan budaya bangsa Indonesia menurut syariat Islam yang benar. "Anda harus menjadi Muslim Indonesia di manapun Anda berada," kata Hilmy yang juga menjadi anggota DPD RI terpilih dari wilayah DIY tersebut.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Wahid Hasyim, Jalal Suyuthi pun menyatakan harapannya bahwa melalui sosialisasi ini semua santrinya dapat memahami dan menerapkan syariat Islam yang benar pada kehidupan sehari-hari. Jalal pun menegaskan para santrinya harus secara konkret mencontoh kiprah para ulama bangsa. 

"(Harapannya sosialisasi ini) memberikan insiprasi untuk anak-anak kami semuanya sehingga mereka bisa meniru dan mencontoh bagaimana menjadi sosok bangsa indonesia ke depan," kata Jalal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement