Rabu 08 May 2024 10:26 WIB

VINA: Sebelum 7 Hari, Peristiwa Kriminal Sadis yang Diangkat ke Layar Lebar

Film Vina mendapatkan dukungan penuh dari keluarga.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Para pemeran film Vina: Sebelum 7 Hari menghadiri acara pemutaran perdana film di Jakarta pada Senin (6/7/2024).
Foto: Antara
Para pemeran film Vina: Sebelum 7 Hari menghadiri acara pemutaran perdana film di Jakarta pada Senin (6/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisa dibilang, Indonesia tidak cukup sering mengangkat sebuah peristiwa kriminal ke layar lebar. Namun sebuah film produksi Dee Company VINA: Sebelum 7 Hari yang tayang 8 Mei 2024, mengangkat alur cerita dari peristiwa kriminal sadis.

Beberapa film mungkin ada yang diangkat dari kisah nyata, tetapi VINA: Sebelum 7 Hari benar-benar mengikuti kronologi peristiwa aslinya. Hanya saja ada sedikit dramatisasi yang ditampilkan, agar cerita lebih sampai ke hati penonton.

Baca Juga

“Film ini dibuat atas restu keluarga, saya sangat berterima kasih atas kepercayaan keluarga Vina pada Dee Company. Dari sebelum menulis skenario, syuting, sampai kemarin ke launching trailer keluarga Vina memberikan dukungan penuh,” ujar Produser dan CEO Dee Company, Dheeraj Kalwani.

Film VINA: Sebelum 7 Hari menceritakan jenazah almarhumah Vina (Nayla Purnama) yang ditemukan di flyover Cirebon, Jawa Barat, dianggap mengalami kecelakaan motor tunggal. Nenek Vina (Lydia Kandou) curiga, karena tubuh Vina remuk tak wajar namun tak punya cukup bukti untuk menolak berita acara polisi.

Vina merasuki tubuh sahabatnya Linda (Gisellma Firmansyah), karena seringkali dikatakan bahwa arwah hanya punya waktu sebelum tujuh hari usai kematiannya, untuk menyelesaikan sesuatu yang belum selesai di dunia. Film ini mendapat dukungan penuh dari keluarga Vina untuk memberikan gambaran korban geng motor di Cirebon.

Sejak film dimulai, peristiwa yang pernah ramai diberitakan pada 2016, sudah digambarkan sesuai kronologi polisi yang terungkap. Vina telah membuat sakit hati kepala geng motor Cirebon, bernama Egi, di mana ia merupakan anak seorang polisi. Egi menyukai Vina, namun Vina menolak secara baik-baik.

Tak terima, Egi mencoba menyapa dengan tidak sopan, hingga membuat Vina terpaksa meludahinya. Hal ini yang memantik Egi merencanakan aksi biadabnya bersama 10 anggota geng motor lainnya. Bagi penonton perempuan, film ini akan terasa sangat mengganggu psikis karena akan dibuat merasakan apa yang dialami Vina.

Sutradara berhasil....

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement