Rabu 08 May 2024 15:27 WIB

Soal Wacana Anies Kembali Nyagub, Ganjar: Wong Dia Mau Maju Kok

Sampai kini Anies belum memutuskan untuk maju di Pilgub DKI.

Rep: Nawir Arysad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Capres no urut 3 pada Pemilu 2024 lalu yang juga Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba untuk menghadiri halal bihalal Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Jakarta, Senin (6/5/2024). Halal bihalal dan silahturahmi  TPN Ganjar-Mahfud ini dihadiri oleh elite dan barisan TPN Ganjar-Mahfud.
Foto: Republika/Prayogi
Capres no urut 3 pada Pemilu 2024 lalu yang juga Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba untuk menghadiri halal bihalal Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Jakarta, Senin (6/5/2024). Halal bihalal dan silahturahmi TPN Ganjar-Mahfud ini dihadiri oleh elite dan barisan TPN Ganjar-Mahfud.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Ganjar Pranowo menanggapi pesaingnya, Anies Rasyid Baswedan yang diisukan kembali maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Ganjar pun hanya menjawab singkat soal wacana tersebut.

"Ya nggak papa, wong dia mau maju kok," ujar Ganjar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga

Ganjar kemudian ditanya soal isu yang menyebut Anies akan diduetkan dengan Basuki Tjahaja Purnama pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Ia pun bertanya balik soal siapa yang akan menduetkan mereka. "Halah wacana kan, daftar dulu aja," singkat Ganjar.

Anies sendiri menanggapi soal isu diduetkan dengan mantan Gubernur Jakarta 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilgub Jakarta 2024. Anies merespons santai isu tersebut.

"Wong mutusin maju (nyagub) saja belum tahu," ujar Anies kepada wartawan di sela acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).

Saat disinggung mengenai isu duet Anies-Ahok yang bermula dari grass root atau masyarakat, Anies menekankan agar fokus dulu tentang jadi atau tidaknya dirinya untuk kembali nyagub lagi. "Itu fase kedua. Fase pertama itu apakah ini adalah opsi yang akan diambil, itu pertama. Kalau iya, maka bersama dengan siapa, siapa koalisinya dan lain-lain," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement