SUKABUMI--Sebanyak 119 pelajar SMK di Kota Sukabumi digodok untuk magang di perusahaan yang ada di Jepang. Mereka terlebih dahulu menjalani pelatihan bahasa hingga mental dan sikap.
Hal ini mengemuka dalam launching bantuan pemerintah program persiapan pemagangan ke luar negeri dan pelepasan peserta magang ke Jepang di SMKS 1 PGRI Sukabumi, Rabu (8/5/2024). Kegiatan ini merupakan bantuan program (Banprog) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menggandeng Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Indonesia (APPI) dan Pusat Standardisasi Bahasa Jepang ISO Jepang.
'' Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kualitas serta kemampuan para pelajar SMK, sekaligus mengurangi tingkat pengangguran,'' ujar Ketua Harian Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Indonesia (APPI), Hendra Bachtiar. Program banprog Kemendikbudrostek ini ingin menuntaskan pengangguran dengan memberangkatkan pelajar SMK magang ke luar negeri salah satunya ke Jepang.
Program pemagangan terang Hendra, dilaksanakan dengan beberapa tahapan seperti pembelajaran bahasa Jepang bagi para pelajar dan dilanjutkan dengan sertifikasi. '' Insyaallah para pelajar dididik dulu bahasa Jepang, sertifikasi, skrining, dilanjutkan dengan pemberangkatan ke Jepang,'' jelasnya.
Di Kota Sukabumi lanjut Hendra, terdapat kurang lebih ada 10 SMK ditambah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur sehingga lebih dari 15 SMK. Targetnya 1.500 siswa berangkat tahun ini ke Jepang dan untuk Kota Sukabumi targetnya 119 orang siswa.
Direktur Pusat Standardisasi Bahasa Jepang (ISO Jepang), Gegi Hartoyo menerangkan, untuk program pelatihan budaya dan bahasa Jepang berdurasi enam bulan di sekolahnya masing-masing. '' Selepas itu diasramakan di Depok untuk pendidiman intensif selama tiga bulan terkait atitude, mental, dan motivasi,'' cetusnya.
Menurut Gegi, ada sekitar 17 bidang penempatan kerja yang tersedia. Mulai dari perakitan, perhotelan, dan pengolahan makanan.
Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Pemkot Sukabumi Andri Firmansyah menyampaikan apresiasi pemerintah atas terselenggaranya program yang digarap oleh Kemendikbudristek dan APPI. Sebab hal ini menunjukkan pembangunan sektor pendidikan tidak hanya menjadi urusan pemerintah saja tetapi juga diperlukan kemitraan dengan berbagai pihak lainnya.
'' Para pelajar yang mengikuti program ini agar memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan dan pengalaman yang mereka dapatkan dalam program persiapan pemagangan ke luar negeri,'' kata Andri.n Riga Nurul Iman