Rabu 08 May 2024 21:25 WIB

Manjakan Calhaj, Kemenag Datangkan 70 Ton Bumbu Masakan dari Indonesia

Ada delapan jenis bumbu yang dibawa dari Indonesia ke Arab Saudi.

Ilustrasi.  Aktivitas di dapur perusahaan katering Al Yasirah Al Arabiyyah di Madinah.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Ilustrasi. Aktivitas di dapur perusahaan katering Al Yasirah Al Arabiyyah di Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika, Karta Raharja Ucu dari Makkah

MAKKAH -- Demi memanjakan lidah calon jamaah haji 2024, Kementerian Agama mendatangkan 70 ton bumbu dari Indonesia. Tujuh puluh ton bumbu yang didatangkan tahun ini jauh lebih banyak dari tahun 2023 yang hanya mencapai 15 ton.

Baca Juga

Ada 70 ton lebih dari total kebutuhan lebih dari 200 ton bumbu. Kita libatkan UMKM. Tahun lalu hanya 15 ton. Jadi jauh lebih baik," ujar Menag saat melakukan kunjungan kerja untuk melihat kesiapan pelaksanaan pelayanan haji di Makkah, Selasa (7/5/2024).

Ada delapan jenis bumbu yang didatangkan dari Indonesia, yaitu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning. "Semoga tahun depan bisa dipenuhi sepenuhnya bumbu dari Indonesia sehingga cita rasa tidak jauh berbeda," katanya.

Di Makkah, selain mengecek dapur penyedia katering calhaj, pria yang akrab disapa Gus Men itu juga melakukan pengecekan ke hotel dan bus. Dapur yang dikunjungi, yaitu Rayat Al Motahedon di Al Syawqiyah. Dapur ini akan menyiapkan katering untuk 4.065 jamaah per hari.

Tahun ini, ada 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah yang akan menyediakan katering bagi jamaah haji Indonesia. "Saya sore ini ke salah satu dapur katering jamaah. Kita lihat dapurnya representatif, besar, luas, dan bersih. Kecukupan bahan makanan kita tanyakan dan mereka meyakinkan," ucap Gus Men.

Selain sarana memasak, dalam kunjungan ini, Gus Men mengecek kesiapan bahan makanan, proses kerja dapur, sanitasi, dan juga storage atau tempat penyimpanan bahan makanan. Gus Men juga sempat berdialog dengan salah satu chef dan dua asisten yang berasal dari Banjarmasin dan Bandung. Setiap dapur harus memiliki minimal dua chef dan empat asisten chef asal Indonesia.

"Dapur siap beri layanan konsumsi. Kita cek kesiapan armada yang akan mengantar makanan juga siap. Semoga nanti bisa beri layanan terbaik ke jamaah," kata Gus Men.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement