REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengucapkan selamat kepada Vladimir Putin yang baru saja dilantik sebagai Presiden Rusia dengan masa jabatan enam tahun. "China mengucapkan selamat kepada Presiden Putin atas pelantikannya. Presiden Xi Jinping mengirimkan pesan ucapan selamat kepada Presiden Putin setelah terpilih kembali," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers rutin di Beijing, China pada Rabu, (8/5/2024).
Upacara pelantikan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaksanakan di Kremlin pada Selasa (7/5/2024) dengan dihadiri sekitar 2.600 orang undangan. "Kami percaya bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Putin, Rusia akan mencapai prestasi baru dalam pembangunan nasional serta kemajuan ekonomi dan sosial," tambah Lin Jian.
Di bawah kepemimpinan strategis Presiden Xi Jinping dan Presiden Putin, menurut Lin Jian, hubungan China-Rusia telah mengalami pertumbuhan yang baik dan stabil. "Kedua belah pihak menjunjung tinggi prinsip non-aliansi, non-konfrontasi dan tidak menargetkan pihak ketiga mana pun serta memajukan hubungan dan kerja sama bilateral di berbagai bidang atas dasar saling menghormati, kesetaraan dan saling menguntungkan, membawa manfaat nyata bagi rakyat masing-masing dan memainkan peran positif dalam memajukan pembangunan global," ungkap Lin Jian.
Tahun 2024 juga disebut Lin Jian sebagai tahun ke-75 hubungan diplomatik China-Rusia. "Kedua belah pihak akan mengikuti sikap saling memahami kedua presiden, semakin meningkatkan rasa saling percaya, memperluas kerja sama dan meneruskan persahabatan China-Rusia untuk bersama-sama mendukung dunia multipolar yang setara dan teratur serta globalisasi ekonomi yang bermanfaat secara universal dan inklusif," tambah Lin Jian.
Lin Jian juga menegaskan kedua presiden sepakat untuk menjaga interaksi yang erat dan memastikan pertumbuhan hubungan China-Rusia yang lancar dan stabil. Namun Lin Jian tidak menjawab apakah China menjadi negara pertama yang akan dikunjungi Putin setelah kembali menduduki jabatan presiden.
Presiden Putin (71 tahun) menjabat selama enam tahun ke depan hingga 2030. Ia sudah menjabat sebagai presiden sejak 1999. Pada Maret 2024, Putin menang telak dalam pemilihan umum yang dikendalikan pemerintah dengan ketat. Komisi pemilihan melarang dua kandidat anti-perang mengikuti pemilihan.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain seperti Inggris, Kanada dan sebagian negara-negara Uni Eropa tidak menghadiri pelantikan itu karena menilai pemilu Rusia tidak berjalan bebas dan adil. Dalam pernyataannya setelah dilantik, Presiden Putin mengatakan keamanan nasional akan tetap menjadi prioritas utama pada masa jabatan barunya selama enam tahun ke depan.
Presiden Putin juga berjanji akan melaksanakan proyek pembangunan jangka panjang. Saat ini Rusia juga sedang mengalami peran dengan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.