Kamis 09 May 2024 17:30 WIB

Hingga Jadi Nama Surah Alquran, Siapa Luqman?

Keteladan Luqman yang Dijelaskan dalam Alquran

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi ngaji Alquran.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ilustrasi ngaji Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surah Luqman adalah surat ke-31 dalam Alquran yang mengandung nasihat bijak dari Luqman kepada anaknya. Surat ini menekankan pentingnya iman, kepatuhan kepada Allah, dan akhlak yang baik.

Oleh karena itu, umat Muslim bisa meneladani sifat Luqman dalam kehidupan sehari-hari sehingga bisa menjadi umat yang taat kepada Allah SWT. 

Baca Juga

Pertama, bersyukur kepada Allah SWT

Setiap Muslim, dengan kesadaran akan nikmat-nikmat yang dianugerahkan Allah, seharusnya mengamalkan kesyukuran sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari. 

Hal ini bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi juga panggilan spiritual yang mendalam yang membawa berkah dan kedamaian dalam kehidupan individu dan masyarakat.

Seperti halnya Luqman yang diceritakan dalam Alquran selalu bersyukur kepada Allah SWT. 

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِۗ وَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

Sungguh, Kami benar-benar telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Siapa yang bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Siapa yang kufur (tidak bersyukur), sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Luqman: 12). 

Kedua, tidak menyekutukan Allah dengan apapun

Salah satu prinsip fundamental dalam ajaran Islam adalah tauhid, keyakinan akan keesaan Allah. Dalam Alquran, Allah menegaskan bahwa tidak ada yang layak disembah kecuali Dia, yang Maha Esa, yang tidak memiliki sekutu atau mitra dalam keesaan-Nya. 

Oleh karena itu, menghindari penyekutuan dengan Allah adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim, dan penting untuk dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Luqman ayat 13 yang berbunyi:

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar. (QS. Luqman: 13). 

Ketiga, berbakti kepada kedua orang tua

Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang dijunjung tinggi dalam banyak budaya dan agama di seluruh dunia. Sebagaimana Alquran dan hadis selalu membicarakan tentang pentingnya berbakti kepada orang tua.

Salah satunya yaitu dijelaskan dalam ayat berikut ini.  

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali. (QS. Luqman: 14). 

 

Siapa Luqman? Lihat halaman berikutnya >>>

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement