Kamis 09 May 2024 20:07 WIB

Sebanyak 15 Ribu Anak Terbunuh Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza

Diperkirakan sebanyak 17 ribu anak-anak di Gaza kini hidup tanpa orang tua.

International Networking for Humanitarian (INH) memberikan pelayanan trauma healing kepada ratusan anak-anak pengungsi Palestina di Jalur Gaza tepatnya di Kamp Pengungsi Raffa, Jalur Gaza Selatan.
Foto: dokpri
International Networking for Humanitarian (INH) memberikan pelayanan trauma healing kepada ratusan anak-anak pengungsi Palestina di Jalur Gaza tepatnya di Kamp Pengungsi Raffa, Jalur Gaza Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --  Lebih dari 15 ribu anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023, demikian menurut pernyataan otoritas di daerah kantong Palestina itu. Sementara, diperkirakan sebanyak 17 ribu anak-anak di Gaza kini hidup tanpa orang tua.

“15.002 anak meninggal (di Jalur Gaza)… 17 ribu anak hidup tanpa orang tua,” tulis pernyataan yang dipublikasikan kantor pers otoritas Gaza pada Rabu (8/5/2024).

Baca Juga

Pada 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dan menerobos perbatasan serta menyerang permukiman sipil dan basis militer. Akibatnya, hampir 1.200 warga Israel tewas dan sekitar 240 orang lainnya disandera selama serangan berlangsung.

Israel lantas melakukan serangan balasan, memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza dan mulai melakukan invasi darat dengan tujuan melenyapkan petempur Hamas dan menyelamatkan para sandera. Sejauh ini, lebih dari 34.800 warga Palestina terbunuh dalam serangan yang dilakukan militer Israel di Gaza, menurut otoritas setempat. Sementara itu, lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan Hamas di Gaza.

Pada Senin (6/5/2024) pasukan Israel memulai operasi militer di wilayah timur Kota Rafah dan mengambilalih wilayah Gaza di perbatasan Rafah dengan Mesir. Keputusan untuk menyerang Kota Rafah diambil meski Hamas menyetujui syarat perjanjian gencatan senjata yang diusulkan Mesir dan Qatar.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut perjanjian tersebut tidak dapat diterima. Saat ini lebih dari satu juta orang diyakini mengungsi di Kota Rafah.

photo
Titik Masuk Serangan Israel ke Gaza - (Republika)

sumber : Antara, Sputnik
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement