Jumat 10 May 2024 18:06 WIB

Kemenkop UKM Apresiasi Pendampingan UMKM Sampoerna dan Inotek

Billy berharap pemda terus membantu pelaku UMKM di daerah.

Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kemenkop UKM, Christina Agustin ketika membacakan sambutan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Bincang Wirausaha Nasional, Komunitas dan Jejaring: Dapatkah Mendukung Akselerasi Pasar Wirausaha di Kancah Global? di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa (30/4/2024).
Foto: dokpri
Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kemenkop UKM, Christina Agustin ketika membacakan sambutan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Bincang Wirausaha Nasional, Komunitas dan Jejaring: Dapatkah Mendukung Akselerasi Pasar Wirausaha di Kancah Global? di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa (30/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengapresiasi upaya konsisten PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) dalam mendampingi UMKM nasional naik kelas melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan 'Sampoerna Untuk Indonesia (SUI)' bersama Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek).

Terbaru, SETC bersama Inotek meluncurkan Program SMEs Market Acceleration & Global Access Tap-in Program (SEMANGAT) yang bertujuan membantu pelaku UMKM untuk memperluas akses pasar dalam mewujudkan UMKM naik kelas. Program SEMANGAT berisi rangkaian kegiatan workshop, coaching, market matching, dan tap-in internasional. 

Staf Khusus Presiden RI bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, mengatakan bahwa UMKM adalah pahlawan ekonomi nasional saat krisis keuangan global seperti yang terjadi pada 2008.

"Yang menyelamatkan ekonomi Indonesia tetap bertumbuh saat itu ialah sinergitas UMKM. Kita punya pasar, kita punya supply dan demand. Yang menjadi PR ialah banyak pasar dan potensi ekspor internasional yang belum terisi oleh UMKM," katanya.

Pemuda asal Papua ini menegaskan kegiatan seperti pendampingan UMKM, sharing session, berbagi tips and trick, hingga upaya membuka akses permodalan dan pasar harus terus ditingkatkan guna membantu UMKM Indonesia naik kelas dan menjadi eksportir. 

Salah satu peluang ekspor, lanjut Billy, ialah ke Amerika Serikat khususnya Arizona yang sejauh ini menjadi importir terbesar produk UMKM Indonesia. Produk UMKM asal Indonesia yang diekspor ke Arizona, katanya, ialah produk berbahan dasar kertas, garmen, dan tekstil. 

"Eksportir dari Indonesia umumnya pelaku UMKM yang kemudian naik kelas. Contohnya garmen dan tekstil paling banyak dari Jawa Barat dan itu bukan pemain besar tapi UMKM," ujarnya.

Billy juga berharap agar pemda terus membantu pelaku UMKM di daerah. Pasalnya, pemda dan pemerintah memiliki anggaran untuk membantu pelaku UMKM.

"Jangan sampai private sector seperti Sampoerna heboh banget dukung UMKM tapi dari sisi mereka (pemda) yang punya anggaran kemudian mager," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kemenkop UKM, Christina Agustin, mengatakan Kemenkop UKM mengapresiasi kolaborasi Inotek dan SETC yang konsisten mendampingi UMKM termasuk lewat peluncuran program SEMANGAT.

"Kemenkop UKM melihat banyak upaya seperti ini harus konsisten dilakukan, berjalan beriringan dengan upaya pemerintah untuk optimalisasi akses pasar bagi pelaku UMKM agar mampu bersaing di pasar global," ujarnya. 

Christina mengatakan hal itu ketika membacakan sambutan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara "Bincang Wirausaha Nasional, Komunitas dan Jejaring: Dapatkah Mendukung Akselerasi Pasar Wirausaha di Kancah Global?" di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa (30/4/2024).

Kemenkop UKM, katanya, mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi bersama untuk mendukung UMKM masuk dalam rantai pasok global dan membantu pemulihan ekonomi nasional.

"Kami berharap kegiatan ini dapat menghasilkan inovasi, strategi untuk meningkatkan kapasitas dan memperkuat daya saing UKM agar siap menghadapi tantangan global," tambahnya. 

Kepala Hubungan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat mengatakan Sampoerna dan INOTEK berupaya menjawab salah satu tantangan UMKM yakni akses pasar melalui program SEMANGAT. 

Harapannya, pelaku UMKM menemukan akses pasar yang sesuai produknya dan bisa naik kelas salah satunya untuk bisa ekspor.

"Kami percaya pendampingan berkelanjutan adalah kunci untuk UMKM berdaya saing dan dapat naik kelas menjadi bagian rantai pasok global," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement