REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika berlibur dan harus menempuh penerbangan jarak jauh, idealnya orang akan tidur selama perjalanan. Saat tiba di tujuan akhir, orang berharap sudah merasa cukup istirahat dan siap untuk menikmati destinasi wisata.
Namun, penerbangan jarak jauh tidak selalu berjalan mulus bagi sebagian orang. Ada yang mungkin kesulitan untuk tidur dan merasa jet lag bahkan lebih buruk ketika berada di pesawat.
Namun ada tips yang bisa dilakukan untuk membuat perjalanan lebih tenang. Berikut ini tips agar tidur di pesawat lebih baik dan lebih memaksimalkan kualitas perjalanan seperti dilansir Best Life, beberapa waktu lalu:
1. Prioritaskan istirahat sebelum berangkat
Beberapa orang cenderung khawatir mereka tidak akan tidur nyenyak dalam penerbangan. Untuk itu, mereka mencoba tetap terjaga dalam jangka waktu lama sebelum memulai perjalanan.
Namun, para ahli mengatakan pendekatan seperti ini justru biasanya menjadi bumerang. Hal itu bisa berpotensi menyebabka kurang tidur.
“Mulailah perjalanan Anda dengan istirahat yang cukup,” kata Ellen Wermter, FNP-BC, pakar tidur, perwakilan The Better Sleep Council, dan praktisi perawat keluarga. Peluang terbaik untuk mendapatkan tidur restoratif adalah di lingkungan rumah, di tempat tidur yang nyaman.
2. Latihan sebelum liburan
Berolahraga 24 jam sebelum lepas landas juga dapat membantu tidur lebih nyenyak di pesawat. Pastikan untuk berolahraga sehari sebelum penerbangan dan pertimbangkan untuk melakukan peregangan ringan sebelum dan selama perjalanan.
"Olahraga membangun dorongan untuk tidur, dan peregangan akan membuat otot Anda bahagia dan rileks sehingga lebih mudah untuk mendapatkan dan tetap nyaman," kata Wermter.
3. Pilih tempat duduk yang tepat
Meskipun ada banyak faktor yang berada di luar kendali saat terbang, Anda dapat memilih tempat duduk. Sebelum melakukannya, pastikan untuk memikirkan terlebih dahulu fitur mana yang paling membuat nyaman dan memungkinkan istirahat optimal.
“Pilih tempat duduk dekat jendela untuk menikmati lebih banyak ruang siku, kebebasan untuk bersantai bersandar pada dinding, dan akses ke tirai jendela untuk mengontrol jumlah sinar matahari yang masuk,” kata Danielle Desir Corbett, pakar perjalanan mewah dengan harga terjangkau di The Thought Card.
Dengan tempat duduk dekat jendela, Anda tidak perlu menggerakkan kaki ketika penumpang lain ke toilet. Alternatifnya, Anda mungkin bisa memilih duduk di barisan pintu keluar darurat yang memiliki ruang cukup luas di depannya. Luangkan waktu untuk meninjau jenis pesawat dan pertimbangkan membayar lebih demu ruang kaki ekstra atau kursi pilihan.
4. Bawa barang yang diperlukan
Wermter mengatakan, penting untuk menciptakan zona minim sensorik dengan membawa barang-barang penting seperti masker mata, penutup telinga, dan bantal perjalanan untuk kenyamanan. Bantal memberikan dukungan penting untuk kepala dan leher yang mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan relaksasi.
Julia Forbes, pelatih ilmu tidur bersertifikat di Sleep Advisor mengatakan dengan penyangga leher yang tepat, kecil kemungkinan orang terbangun dengan rasa sakit. Dengan begitu, tidur jadi tidak terganggu selama penerbangan.
Dia mengatakan, headphone peredam bising juga dapat membantu tidur lebih nyenyak dalam penerbangan jarak jauh. Ini bisa memblokir beberapa kebisingan, sehingga menghilangkan gangguan. "Jadi lebih mudah untuk mencapai tidur yang lebih nyenyak dan tenang selama penerbangan,” kata dia.
5. Makan dan minum dengan benar
Bukan hal yang aneh bagi para pelancong untuk menghabiskan waktu di bandara dengan menyantap makanan sebelum lepas landas. Namun, Wermter menyarankan untuk tidak makan berlebihan, yang dapat membuat tidak nyaman saat duduk. Makanan yang tinggi garam, lemak, dan gula kemungkinan besar terbukti menimbulkan masalah.
“Sangat penting juga untuk tetap terhidrasi selama penerbangan,” ujar Forbes.
Kabin pesawat biasanya sangat kering sehingga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan sulit tidur. Dengan minum cukup air, orang tetap terhidrasi sehingga membantu tidur nyenyak.
Tetap terhidrasi juga dapat membantu meringankan gejala umum jet lag, seperti kelelahan dan sakit kepala. Hal ini dapat memastikan penumpang tiba di tujuan dengan perasaan segar dan istirahat yang cukup.