Jumat 10 May 2024 20:49 WIB

Demokrat Maklumi Keinginan Parpol di KIM yang Ingin Dapat Kursi Menteri

Keinginan para parpol dalam KIM tersebut dinilai Demokrat sebagai aspirasi.

Rep: Eva Rianti / Red: Andri Saubani
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra.
Foto: Republika/Prayogi.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat memaklumi keinginan rekan-rekan partai politik (parpol) di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang menginginkan untuk mendapatkan kursi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Keinginan itu dianggap wajar karena sudah berjuang untuk memenangkan paslon nomor urut 2 itu dalam Pilpres 2024. 

Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, keinginan para parpol dalam KIM tersebut merupakan aspirasi. Menurutnya, tentu saja keinginan itu akan dicermati dan ditindaklanjuti oleh Prabowo karena Prabowo merupakan orang yang demokratis dan menerima aspirasi dari siapapun.

Baca Juga

"Termasuk aspirasi dari pihak-pihak yang sudah berjuang habis-habisan saat Pilpres 2024 lalu. Yang tidak berjuang buat beliau aja, beliau berusaha mengakomodir keinginan dan aspirasinya, apalagi dari teman-teman dan sahabat dekat yang sudah berjuang bersama dan habis-habisan untuk memenangkan pak Prabowo. Beliau pasti akan mencermati betul," ujar Herzaky dalam keterangannya, Jumat (10/5/2024). 

Herzaky menuturkan, Partai Demokrat tidak keberatan dengan keinginan parpol-parpol di KIM tersebut. Sebab, dia menyebut di dalam KIM, semuanya terbuka dengan aspirasi dari masing-masing parpol. 

"Jadi kami melihat ini wajar dan sah-sah saja, misalnya teman-teman parpol anggota KIM menyampaikan aspirasi terkait kursi menteri ini. Apalagi di koalisi sudah dibiasakan untuk terbuka, menyampaikan aspirasi satu sama lain untuk berkomunikasi, jadi tidak dusta antara kami atau tidak ada di tutupi," terangnya. 

Lebih lanjut, Herzaky menyebut, baik Demokrat maupun partai koalisi lainnya memahami bahwa keputusan terakhir ada pada Prabowo selaku presiden terpilih. Sebab, presiden lah yang memiliki hak prerogatif dalam menentukan sosok-sosok yang menjadi pembantunya. 

Meski menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo, Herzaky menyebut sebenarnya Prabowo sudah meminta secara langsung kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mempersiapkan kader-kader terbaiknya. 

"Pak Prabowo sudah meminta mas AHY untuk menyiapkan kader-kader terbaik kami. Hanya, untuk siapa namanya, posisinya dimana, pada waktunya akan kami sampaikan. Karena itu ranahnya Pak Prabowo dan Mas AHY, ditunggu saja ya," ujar dia.

photo
Wacana 40 Kementerian Prabowo-Gibran Terganjal Aturan - (Infografis Republika)

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

  • 1 kali
  • 2 kali
  • 3 kali
  • 4 kali
  • Lebih dari 5 kali
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement