Jumat 10 May 2024 21:02 WIB

KONI Sumut Daftarkan 1.130 Atlet ke PB PON

John meminta masalah pemilihan atlet diselesaikan secara arif dan bijaksana.

Red: Israr Itah
Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis
Foto: Tangkapan Youtube
Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara telah mengirim long list atau daftar panjang berisi cabang olahraga, nomor pertandingan/perlombaan, serta nama-nama atlet peserta pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 ke PB PON dan KONI Pusat.

"Ada penambahan jumlah atlet pada long list tersebut. Setidaknya dari 1.117 atlet, kini bertambah menjadi 1.130 atlet yang telah kita kirim daftarnya. Semuanya tentu atlet Pelatda yang kita persiapkan untuk menghadapi PON," kata Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis di Medan, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan, nama-nama atlet yang didaftarkan tersebut sesuai dengan yang didaftarkan oleh pengprov masing-masing cabang olahraga. Bagi yang belum memberi daftar terbaru, dianggap menyetujui SK Pelatda yang sudah dibuat sebagai daftar yang dikirim ke pusat.

Bila ada perubahan-perubahan nama atlet nantinya, diharapkan sesuai aturan dengan mengacu pada long list yang telah dikirim. Kemudian Pengprov cabang olahraga diminta melaporkan dan memaparkan ke KONI.

"Jadi marilah kepada pengprov datang ke KONI, bawa datanya siapa misalnya nanti yang diganti dan masalahnya apa. Data fisiknya harus ada. Karena pergantian memerlukan data lengkap untuk PB PON. Bukan hanya nama di daftar, tapi NIK atlet yang bersangkutan," katanya.

John pun menjelaskan, daftar panjang jadi syarat entry by name yang sudah dimulai Rabu (8/5/2024). Bila di daftar panjang masih bisa menyertakan dua atlet di satu nomor pertandingan atau sebaliknya, di entry by name sudah harus satu.

"Jadi begitu entry by name sudah harus jelas. Makanya harus jelas komunikasi dan koordinasi dengan pengprov. Jangan nanti ada masalah, KONI yang disalahkan. Padahal data yang dikirim tidak jelas," tambahnya.

Belum lagi masalah pergantian atlet, mengingat PON tinggal empat bulan lagi. John masih tak habis pikir melihat cabang olahraga mengganti atletnya setelah satu tahun dibina.

"Tiba-tiba diganti karena alasan tidak disiplin. Saya bingung jadinya. Saya curiga ini kebutuhan apa kepentingan?" katanya.

Dia pun meminta masalah pemilihan atlet diselesaikan secara arif dan bijaksana. "Jangan nanti menang dia punya, kalah mintanya KONI dievaluasi. Padahal yang nyari atlet dan pelatih pengprov, pelatda juga pengprov, giliran tanggung jawab ke saya. Saya siap tanggung jawab tapi mari sama-sama menyikapinya arif dan bijaksana, tidak saling ego. Tentu kita inginkan terbaik dan Sumut bisa berprestasi," tegas John Lubis.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

  • 1 kali
  • 2 kali
  • 3 kali
  • 4 kali
  • Lebih dari 5 kali
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement