REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini banyak muncul pemberitaan tentang kasus asusila dan perzinaan. Kasus tersebut seolah sudah menjadi isu sehari-hari media maupun medis sosial. Ini menunjukkan bahwa moral masyarakat kian tidal terkontrol dan jauh dari nilai-nilai agama.
Menurut Yusuf Al-Hajj Ahamd dalam bukunya "Mukjizat Al-Quran Yang Tak Terbantahkan" mengatakan Rasulullah Saw telah memprediksi bahwa perzinaan akan merajalela pada akhir zaman. Prediksi tersebut sudah terbukti. Pendapat tersebut merujuk kepada sebuah hadis:
Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah bersabda, "Kiamat tidak akan terjadi hingga hubungan seks (zina) satu sama lain sebagaimana yang dilakukan oleh keledai" Abdullah bertanya, "Apakah kondisi yang seperti itu benar-benar akan terjadi?" Nabi menjawab, "Ya. Hal itu akan terjadi!"
Berdasarkan hadis tersebut, Yusuf menegaskan situasi yang telah dikatakan Rasulullah telah terjadi saat ini. Maraknya asusila dan perzinaan bahkan juga banyak ditemukan di negara dengan mayoritas beragama Islam.
Sementara itu, Yusuf melanjutkan bahwa pada akhi zaman, jumlah perempuan
Lebih banyak daripada laki-laki. Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik "Saya akan menceritakan kepadamu sebuah hadits dan saya tidak akan memberitahumu lagi tentang hal itu lagi setelah saya. Aku mendengar Rasulullah bersabda, "Di antara tanda-tanda besar hari Kiamat adalah: llmu agama akan diangkat (dengan wafatnya para ulama), kebodohan meningkat, khamer bebas dikonsumsi, zina merajalela, kaum laki-laki sedikit, dan wanita semakin banyak sampai-sampai lima puluh orang wanita berbanding dengan seorang laki-laki."
Ibnu Hajar berkomentar, "Tentang perkataan Anas 'Aku tidak akan memberitahumu lagi tentang hal itu setelah saya', diketahui bahwa Anas adalah shahabat yang mendengar hadits tersebut. Dia adalah yang terakhir dari kalangan shahabat yang wafat di Basra. Bisa jadi redaksinya ditujukan kepada penduduk Basra atau umat Islam pada umumnya. Dia meriwayatkan hadits ini pada hari terakhir dalam hidupnya, dan sedikit sekali dari shahabat Nabi yang masih hidup setelahnya.
Lebih lanjut, Yusuf mengatakan hilangnya ilmu agama berarti kematian para ulama. Peningkatan jumlah perempuan dan penurunan jumlah laki-laki mungkin terjadi karena perang yang umumnya dikuti kaum pria.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa ini terjadi karena banyak penaklukan yang dilakukan umat Muslim yang mana mereka mengambil banyak perempuan sebagai tawanan, hingga seorang lelaki memiliki banyak budak perempuan. Pendapat tentang apa penyebabnya bisa jadi tidak benar. Yang paling benar adalah situasi di mana jumlah wanita melebihi laki-laki adalah tanda pasti terjadinya Kiamat dan itu bisa jadi oleh sebab apapun. Hal tersebut juga telah menjadi keputusan Allah.
Kelima hal dalam hadits tersebut secara khusus menyebutkan bahwa akan terjadinya kelalaian terhadap sesuatu yang seyogyanya harus dilestarikan, untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hal yang dimaksud adalah agama. Hilangnya pengetahuan tentu akan merugikan agama, konsumsi alkohol mempengaruhi pikiran, dan perzinaan membahayakan garis keturunan.
Al-Karmani mengatakan, "Diangkatnya ilmu termasuk bentuk kerusakan dunia. Segala penciptaan tidak bisa berjalan tanpa adanya ilmu. Karena tidak akan ada Nabi lain setelah Nabi Muhammad hal-hal tersebut pasti menjadi tanda-tanda akhir zaman."