Ahad 12 May 2024 14:25 WIB

Holding Ultramikro Tingkatkan Inklusi dan Literasi Keuangan Nasional

Literasi keuangan nasional juga tercatat naik 3 persen mencapai 42,7 persen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Nasabah menabung di Bank BRI (Ilustrasi).
Foto: Dok BRI
Nasabah menabung di Bank BRI (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) dengan BRI sebagai induk dan melibatkan PT PNM dan PT Pegadaian memberikan dampak nyata terhadap literasi keuangan masyarakat. Khususnya, para pelaku usaha ultra mikro serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Berdasarkan data survei inklusi dan indeks literasi keuangan serta indeks kedalaman inklusi keuangan dari BRI Research Institute, posisi Inklusi keuangan nasional tercatat meningkat menjadi 87,30 persen pada 2023 atau naik 3,3 persen (yoy). 

Baca Juga

Literasi keuangan nasional juga tercatat naik 3 persen mencapai 42,7 persen pada 2023. Kenaikan tersebut dikontribusikan oleh peningkatan di indeks pengetahuan produk keuangan, pemahamanan aspek keuangan, kemampuan berhitung dan tujuan pengelolaan keuangan. Tingkat kedalaman inklusi keuangan tercatat naik 3,9 persen menjadi 27,7 persen pada 2023 yang diukur berdasarkan kepemilikan invetasi, pinjaman, asuransi dan dapen serta kepemilikan dan penggunaan tabungan.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, jika penggunaan produk/layanan keuangan merupakan parameter utama pembentuk Indeks Inklusi Keuangan, maka peran Holding Ultramikro telah memberikan dampak bagi pertumbuhan inklusi keuangan nasional. Berdasarkan performa penyaluran mikro, holding ultramikro tercatat telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 617 triliun, di mana sebesar Rp 500,7 triliun disalurkan melalui BRI, Rp 71,6 triliun oleh Pegadaian, dan Rp 49,8 trliun melalui PNM.  

"Tren peningkatan yang terjadi mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia mulai mengalami peningkatan dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk mengambil keputusan dan pengelolaan keuangan dalam mencapai kesejahteraan," kata dia, Ahad (12/5/2024).

Ia menekankan, literasi keuangan menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan industri keuangan, terutama perbankan. Literasi keuangan yang baik dapat membuat para pelaku usaha ultra mikro naik kelas ke segmen mikro, segmen mikro ke segmen kecil dan seterusnya.

"Literasi ini yang sesungguhnya akan meningkatkan kontribusi UMKM kepada pertumbuhan ekonomi nasional. Kalau diakselerasi di momentum-momentum yang sulit seperti ini mereka akan bisa berkontribusi. Justru kontribusinya akan semakin naik," kata Supari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement