Ahad 12 May 2024 16:00 WIB

Pamitan Terakhir Mahesya ke Orang Tua, Korban Bus Terguling di Ciater

Mahesya ingin membelikan oleh-oleh untuk adiknya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Kedatangan tiga jenazah korban kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok disambut isak tangis sanak keluarga, di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Ahad (12/5/2024).
Foto: Republika/ Ali Mansur
Kedatangan tiga jenazah korban kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok disambut isak tangis sanak keluarga, di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Ahad (12/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rosdiana, ibu kandung Mahesya Putra (18 tahun) korban meninggal kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat tak kuasa menahan tangis ketika jenazah almarhum diturunkan dari mobil ambulan. Mahesya salah satu dari 11 korban meninggal dunia kecelakaan bus di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (12/5/2024).

Dikenanganya, sosok anak sulungnya sangat baik dan hormat kepada orang tua. Almarhum juga supel, mudah bergaul dengan siapapun di lingkungan sekitar. Apalagi almarhum merupakan anak laki-laki satu-satunya dari lima bersaudara. Dia menyebut anaknya ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan ingin membahagiakan orang tua. 

Baca Juga

"Dia bilang kalau sudah lulus mau kuliah, mau kerja mau bahagiakan keluarganya," tutur Rosdiana dengan terisak saat ditemui dikediamannya, Ahad (12/5/2024).

Jenazah Mahesya dan dua korban meninggal lainnya, Dimas Aditya (20 tahun) dan Intan Rahmawati (18 tahun) tiba di rumah duka di Jalan Arif Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (12/5/2024) sekitar pukul 12.10 WIB. Ketiga rumah korban masih satu gang, bahkan Dimas dan Intan bertetangga.  

Lanjut Rosdiana, dirinya tidak menyangka jika pamitan Mahesya ikut acara kegiatan perpisahan sekolah di Ciater adalah kepergian untuk selamanya. Sebelum berangkat, Rosdiana sempat mengatakan jika dirinya tidak bisa memberi uang jajan lebih. Mahesya bersama teman-temannya sekolahnya berangkat pada Jumat (10/5/2024) pagi.

"Cuma saya bilang ke dia, enggak bisa ngasih ongkos banyak, dia bilang cukup ga ya bu, dia mau belikan oleh-oleh buat adiknya," cerita Rosdiana.

Prosesi pemakaman...

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement