Ahad 12 May 2024 16:05 WIB

Afrika Selatan Tegaskan Sekarang Waktunya Palestina Merdeka

Afsel meminta ICJ memerintahkan Israel menarik pasukannya dari Rafah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Sejumlah massa aksi memasang bendera Palestina saat aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia, Jakarta, Jumat (10/5/2024). Aksi yang digagas oleh para seniman mengatasnamakan Koalisi Musisi untuk Gaza tersebut sebagai pernyataan protes keterlibatan Amerika Serikat untuk menghentikan sekutunya Israel atas agresi genosida terhadap bangsa Palestina untuk menghentikan jatuhnya korban jiwa.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah massa aksi memasang bendera Palestina saat aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia, Jakarta, Jumat (10/5/2024). Aksi yang digagas oleh para seniman mengatasnamakan Koalisi Musisi untuk Gaza tersebut sebagai pernyataan protes keterlibatan Amerika Serikat untuk menghentikan sekutunya Israel atas agresi genosida terhadap bangsa Palestina untuk menghentikan jatuhnya korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan (Afsel) Zane Dangor mengatakan beberapa strategi termasuk jalur hukum, lobi, dan mobilisasi massa harus disinergikan untuk kemerdekaan Palestina.

Berbicara tentang perjuangan melawan apartheid di Afsel, Dangor mengatakan pada tahun 1980-an Afsel merasa waktunya untuk perubahan dan tampaknya saat ini waktunya Palestina merdeka.

Baca Juga

"Saat ini momennya Palestina seperti Afrika Selatan, mari rebut, memastikan kami memobilisasi semua alat yang kami memiliki," katanya seperti dikutip Aljazirah, Sabtu (11/5/2024).

Pada Jumat (10/5/2024) lalu Afsel meminta Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel menarik pasukannya dari Rafah. Kota paling selatan Jalur Gaza yang menampung lebih dari satu juta pengungsi. Pemerintan ini langkah terbaru Afsel dalam perang Israel di Gaza.