Ahad 12 May 2024 17:56 WIB

Bela Palestina, Ratusan Warga di Jepang Ikuti The Intifada March

Aksi dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 10 kilometer.

Red: Setyanavidita livicansera
Sejumlah massa aksi memegang poster saat aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia, Jakarta, Jumat (10/5/2024). Aksi yang digagas oleh para seniman mengatasnamakan Koalisi Musisi untuk Gaza tersebut sebagai pernyataan protes keterlibatan Amerika Serikat untuk menghentikan sekutunya Israel atas agresi genosida terhadap bangsa Palestina untuk menghentikan jatuhnya korban jiwa.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah massa aksi memegang poster saat aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia, Jakarta, Jumat (10/5/2024). Aksi yang digagas oleh para seniman mengatasnamakan Koalisi Musisi untuk Gaza tersebut sebagai pernyataan protes keterlibatan Amerika Serikat untuk menghentikan sekutunya Israel atas agresi genosida terhadap bangsa Palestina untuk menghentikan jatuhnya korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ratusan warga, baik warga negara Jepang maupun asing, mengikuti long march bertajuk “The Intifada March” sebagai bentuk dukungan untuk membela Palestina di kawasan Shibuya, Tokyo, Sabtu (11/5/2024).

Aksi itu diawali dengan orasi di Jingu Dori Park yang disampaikan oleh Ayah, warga asli Gaza, Palestina di Jepang “Saya lahir pada 1987, yang ternyata bertepatan dengan intifada pertama dan mengapa mars ini dinamakan Intifada March,” katanya.

Baca Juga

Dia menegaskan, aksi itu bukan untuk sekadar menginformasikan apa yang tengah terjadi di Palestina atau untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal itu sebab kekejian yang dilakukan Israel itu sudah lebih dari 200 hari sejak 7 Oktober 2023.

“Masa-masa untuk mengedukasi orang tentang apa yang terjadi di Gaza sudah lewat. Waktu untuk menunjukkan kemarahan adalah sekarang, waktu untuk berdiri adalah sekarang, waktu untuk berteriak adalah sekarang, waktu untuk membayar itu semua adalah sekarang, waktu untuk balas dendam adalah sekarang, waktu untuk intifada adalah sekarang,” ujarnya.