REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Surat kabar The Washington Post mengungkap bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menawarkan intelijen rahasia kepada Israel yang akan membantu menemukan pemimpin gerakan Palestina Hamas dan menemukan infrastruktur bawah tanahnya di Jalur Gaza.
The Post, dengan mengutip sejumlah sumber yang tidak disebutkan namanya, menyatakan tawaran itu untuk imbalan agar Israel menolak operasi militer skala penuh di Rafah. Para pejabat AS juga menawarkan bantuan ribuan tempat perlindungan bagi warga Palestina yang dievakuasi dari Rafah, kata laporan yang diterbitkan harian tersebut pada Sabtu (11/5/2024).
Washington juga bekerja sama dengan Kairo untuk menemukan dan menutup terowongan yang melintasi perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza di wilayah Rafah, yang digunakan Hamas untuk mengisi kembali pasokan militer, lanjut laporan itu.
Pada Senin (6/5/2024) malam hingga Selasa (7/5/2024), tentara Israel memulai operasi militer di bagian timur Rafah dan menguasai sisi Gaza di persimpangan Rafah dengan Mesir. Pihak berwenang Israel mengatakan operasi tersebut bertujuan untuk melenyapkan sisa batalion gerakan Palestina Hamas di Jalur Gaza.