Senin 13 May 2024 21:48 WIB

Korban Selamat Kecelakaan Bus Ciater Suka Bengong dan Ingat Temannya

Kakak korban mengatakan adiknya sempat tidak sadar saat bus kecelakaan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Indira Rezkisari
Pelajar melihat suasana jalan dari jendela di SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2024). Pasca kecelakaan bus rombongan pelajar di Ciater, Subang, Jawa Barat, yang menewaskan 11 orang tersebut, sekolah itu tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa meskipun sedang dalam masa berkabung.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pelajar melihat suasana jalan dari jendela di SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2024). Pasca kecelakaan bus rombongan pelajar di Ciater, Subang, Jawa Barat, yang menewaskan 11 orang tersebut, sekolah itu tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa meskipun sedang dalam masa berkabung.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Salah satu korban selamat kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar, Dea Safitri, masih trauma dengan musibah yang menimpanya. Dia harus menerima kenyataan sembilan teman dan satu gurunya di SMK Lingga Kencana Depok tidak selamat. Hingga saat ini, Dea kerap bengong mengingat teman-temannya yang berpulang ke pangkuan Illahi.

“Kalau kondisi mah badan pada sakit, trauma masih. Masih suka bengong, kadang kalau kita nggak ajak ngomong itu suka bengong saja. Mungkin masih keingat teman-temannya,” ujar Devi (33 tahun) kakak korban selamat Dea Safitri, kepada awak media, Senin (13/5/2024).

Baca Juga

Dia menceritakan pada saat adiknya selamat dari kecelakaan yang merenggut 11 nyawa tersebut. Pada saat kejadian, Dea mengaku duduk di kursi di belakang sebelah kiri, bangku ketiga dari pintu bangku ketiga.

Dea sempat berpegangan tapi kemudian tidak sadarkan diri. Dia baru sadar ketika bus yang ditumpanginya sudah terguling.

“Dia baru sadar pas sudah jatuh ke pinggir kanan. Dia jatuh, sempat nggak sadar kayaknya, pas temannya panggil Dea... Dea..., dia langsung bangun dan keluar lewat sela-sela sela AC itu, atas AC, itu sudah dijebol sama temannya,” ungkap Dea Safitri.

Dea sendiri hanya mendapatkan luka ringan. Sementara korban meninggal ada 11 orang, sembilan di antaranya siswa dan satu orang guru SMK Lingga Kencana Depok, serta satu orang warga Subang, Jawa Barat.

Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement