Selasa 14 May 2024 10:20 WIB

The Fed Masih Tahan Suku Bunga, Rupiah Bergerak Melemah

Rupiah tergelincir 49 poin atau 0,31 persen menjadi Rp 16.130 per dolar AS

Red: Ahmad Fikri Noor
Warga menukarkan uang rupiah terhadap uang dollar AS.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga menukarkan uang rupiah terhadap uang dollar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa dibuka merosot di tengah sentimen risk-off di pasar keuangan domestik akibat sentimen suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) yang tinggi bertahan lebih lama. Pada awal perdagangan Selasa (14/5/2024) pagi, rupiah tergelincir 49 poin atau 0,31 persen menjadi Rp 16.130 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.081 per dolar AS.

"Pernyataan beberapa pejabat Fed yang mendukung sikap higher-for-longer, termasuk Michelle Bowman dan Lorie Logan, meningkatkan sentimen risk-off di pasar keuangan domestik, sehingga mendorong rupiah melemah," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Baca Juga

Wakil Ketua Federal Reserve, Philip Jefferson, menyatakan bahwa bank sentral AS atau The Fed harus mempertahankan tingkat suku bunga saat ini lebih lama hingga ada bukti yang jelas bahwa inflasi AS bergerak menuju target 2 persen.

Lebih lanjut Josua mengatakan Surat Berharga Negara (SBN) diperdagangkan bervariasi meskipun rupiah melemah.