REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marah-marah sering kali dianggap sebagai hal yang wajar selama tidak berlebihan. Kini, sebuah penelitian menunjukan meluapkan amarah bisa berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung.
Merasa marah selama delapan menit sehari dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami penyakit jantung, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association (AHA). Penelitian ini melibatkan 280 orang dewasa muda yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit jantung, strok, kondisi kesehatan mental serius, atau penyakit kronis lainnya, menurut siaran pers AHA.
Para peserta menghabiskan 30 menit dalam keadaan santai. Lalu, dokter mengukur tekanan darah, kesehatan pembuluh darah, dan pengukuran kesehatan jantung lainnya.