REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah orang memiliki ketertarikan mengonsumsi tiram mentah. Tapi, perlu diingat, mengonsumsi makanan mentah memiliki risiko tertentu.
Di Amerika Serikat (AS), Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) telah memperingatkan masyarakat terhadap konsumsi tiram mentah. Selama setahun terakhir saja, beberapa penarikan telah dilakukan karena potensi kontaminasi tiram dengan penyakit bawaan makanan seperti norovirus, salmonella, dan Vibrio parahaemolyticus, salah satu dari beberapa strain bakteri vibrio.
Meskipun ada peringatan dan penarikan kembali, tiram tetap menjadi kuliner yang populer, dan juga merupakan afrodisiak favorit. Namun apakah tindakan tersebut benar-benar berisiko seperti kelihatannya?
Apa risiko makan tiram mentah?
Dilansir Yahoo Life, Selasa (14/5/2024), tiram adalah moluska kerang air asin. Mereka adalah filter feeder, yang artinya mereka mendapatkan nutrisi dari mengekstraksi alga dan organisme kecil lainnya dari air di sekitarnya.
Namun, seperti yang dikatakan Michelle Rauch, manajer perlindungan makanan ServSafe bersertifikat dan ahli diet terdaftar untuk Actors Fund kepada Yahoo Life, itu tergantung di mana dan apa yang mereka makan. "Ada potensi mereka terkontaminasi bakteri," katanya.
Kekhawatiran utama saat mengonsumsi tiram yang terkontaminasi adalah paparan berbagai virus dan bakteri yang menyebabkan gejala gastrointestinal, mirip dengan keracunan makanan.
Bakteri vibrio laut, bakteri yang paling umum ditemukan di air laut, sering kali terkonsentrasi pada tiram. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan gejala vibriosis, infeksi vibrio yang ditandai dengan kram perut, mual, muntah, demam dan menggigil dan biasanya berlangsung hingga tiga hari setelah orang tersebut terinfeksi.
Kekhawatiran menunjukkan tiram dikaitkan dengan....