Selasa 14 May 2024 15:15 WIB

Gen Kanker Payudara Baru Ditemukan pada Perempuan Keturunan Afrika

Perempuan kulit hitam memiliki risiko kanker payudara lebih tinggi.

Ilustrasi kanker payudara.
Foto: freepik
Ilustrasi kanker payudara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua belas gen kanker payudara diidentifikasi pada perempuan keturunan Afrika. Para ahli menyoroti potensi perbedaan risiko dengan perempuan keturunan Eropa.

Hal itu diungkapkan dalam sebuah penelitian besar yang diterbitkan pada Senin (13/5/2024) dan mungkin suatu hari nanti dapat membantu memprediksi risiko penyakit ini dengan lebih baik. Penelitian untuk mengidentifikasi mutasi genetik yang terkait dengan kanker payudara sebelumnya terutama berfokus pada perempuan keturunan Eropa.

Baca Juga

Temuan baru ini diambil dari lebih dari 40.000 perempuan keturunan Afrika di Amerika Serikat, Afrika dan Barbados, termasuk 18.034 orang yang menderita kanker payudara.

Beberapa mutasi yang diidentifikasi sebelumnya tidak terkait dengan penyakit ini. "Atau tidak memiliki kaitan yang kuat seperti dalam analisis baru ini, yang menunjukkan bahwa faktor risiko genetik mungkin berbeda antara perempuan keturunan Afrika dan Eropa,” tulis para peneliti di Nature Genetics, dilansir Reuters, Selasa (14/5/2024).

Satu mutasi yang baru diidentifikasi khususnya dikaitkan dengan penyakit dengan kekuatan yang jarang diamati di bidang genetika kanker, kata para peneliti. Laporan itu juga mencatat, gen tertentu lainnya yang diketahui meningkatkan risiko kanker payudara pada perempuan kulit putih tidak dikaitkan dengan penyakit dalam penelitian ini

Perempuan kulit hitam di Amerika Serikat memiliki tingkat kanker payudara sebelum usia 50 tahun yang lebih tinggi, insiden kanker payudara yang lebih sulit diobati. Menurut American Cancer Society, mereka memiliki tingkat angka kematian akibat kanker payudara 42 persen lebih tinggi dibandingkan perempuan kulit putih.

Dengan menambahkan gen yang baru teridentifikasi ke dalam gen kanker payudara yang telah dikenali sebelumnya seperti BRCA1 dan BRCA2 yang terkait dengan penyakit ini di semua populasi, para peneliti mengembangkan skor risiko kanker payudara untuk keturunan Afrika yang secara signifikan lebih akurat dibandingkan alat yang tersedia saat ini. 

Enam dari gen abnormal dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara triple-negatif, yang merupakan bentuk paling agresif dari penyakit ini. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perempuan berkulit hitam memiliki peningkatan risiko hampir tiga kali lipat terkena kanker payudara jenis ini dibandingkan perempuan berkulit putih.

Penelitian tersebut menemukan bahwa wanita yang membawa keenam gen tersebut memiliki kemungkinan 4,2 kali lebih besar untuk didiagnosis menderita kanker payudara triple-negatif dibandingkan mereka yang tidak memiliki atau hanya memiliki satu varian kanker tersebut.

Kegunaan varian baru ini perlu dievaluasi lebih lanjut sebelum pengujian terhadap varian tersebut tersedia secara rutin, kata pemimpin penelitian Dr Wei Zheng dari Vanderbilt University Medical Center di Nashville.

American Cancer Society mengatakan banyak mutasi genetik yang sebelumnya diidentifikasi sebagai faktor risiko kanker payudara pada perempuan kulit putih juga sangat terkait dengan risiko penyakit pada perempuan kulit hitam. Ia pun menyarankan pengujian genetik untuk semua pasien tanpa memandang ras.

Namun perempuan kulit hitam di AS lebih kecil kemungkinannya menjalani tes genetik kanker payudara dibandingkan perempuan kulit putih. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh perbedaan rekomendasi dokter atau akses terhadap perawatan.

sumber : Reuters 
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement