“Sempat saya tersungkur setelah melakukan itu, saya menyesal kok bisa sampai segitunya. Betul (merasa kehilangan korban),” ucap FA.
Adapun motif FA tega menghabisi orang terdekatnya lantaran sakit hati. Berdasarkan pengakuannya, korban AH memperlakukan dirinya dengan sewenang-wenang.
Bahkan pamannya sering memarahi pelaku pada saat bekerja meski sudah bekerja dengan maksimal. Misalnya, korban dibangunin dengan menariknya sarung pelaku sampai bangun dan menyinggung mengenai etos kerja pelaku.
“Ya mulanya awal itu abis Jumatan, sebenarnya saya masih bisa nahan (emosi). Karena pada saat itu saya sudah jam istirahat, terus mau istirahat masih disuruh jaga lagi, itu saya sudah (emosi),” beber FA.