Selasa 14 May 2024 16:51 WIB

10 Anugerah Allah Paling Berharga, Penangkal Semua Bencana dan Penyakit

Iman yang paling utama adalah sabar dan murah hati.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Amal ibadah Ramadhan (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Amal ibadah Ramadhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad menjelaskan sepuluh anugerah dari Allah SWT yang paling berharga untuk manusia. Jika seorang manusia mendapat sepuluh anugrah tersebut, maka manusia tersebut akan selamat dari berbagai bencana dan penyakit, bahkan derajat dan kedudukannya sama dengan Muqarrabin.

وقال أبوبكر الصديق رضى الله عنه ما من عبدرزقه الله عشر خصال إلا وقد نجا من الآفات والعاهات كلها وصار في درجة القربين ونال درجة المتقين أولها صدق دائم معه قلب قانع الثاني صبر كامل معه شكم دائم والثالث فقردائم معه زهد حاضر والرابع فكر دائم معه بطن جائع والخامس حزن دائم معه خوف متصل والسادس جهد دائم معه بدن متواضع والسابع رفق دائم معه رحم حاضر والثامن حب دائم معه حياء حاضر والتاسع علم نافع معه عمل دائم والعاشر إيمان دائم معه عقل ثابت.

Baca Juga

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiyallahu anhu telah mengatakan, "Tidak ada seorang hamba yang dianugerahi sepuluh hal, melainkan ia selamat dari berbagai bencana dan penyakit, dia sederajat dengan Muqarrabin serta ia akan mendapatkan derajat orang yang bertaqwa." 

"Yaitu, pertama, jujur yang terus menerus disertai hati yang qana'ah (puas dengan apa yang ada). Kedua, kesabaran yang sempurna disertai dengan rasa syukur yang terus menerus." 

"Ketiga, kefakiran yang abadi yang diikuti dengan sikap zuhud. Keempat, berpikir terus menerus disertai dengan perut yang lapar."

"Kelima, keprihatinan yang abadi disertai rasa takut yang terus menerus. Keenam, kerja keras yang terus menerus disertai sikap rendah hati."

"Ketujuh, keramahan yang terus menerus disertai dengan kasih sayang. Kedelapan, cinta yang terus menerus disertai rasa malu."

"Kesembilan, ilmu yang bermanfaat diikuti dengan pengamalan yang terus menerus. Kesepuluh, iman yang langgeng yang disertai dengan akal yang kuat."

Dijelaskan Syekh Nawawi al-Banteni dalam kitabnya bahwa iman yang paling utama adalah sabar dan murah hati.

أَفْضَلُ الْإِيْمَانِ الصَّبْرُ وَالسَّمَاحَةُ

"Iman yang paling utama adalah sabar dan murah hati."

نِعْمَ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ الصَّبْرُ وَالدُّعَاءُ

"Sebaik-baik senjata orang mukmin adalah sabar dan doa."

يَا مَعْشَرَ الْفُقَرَاءِ أَعْطُوا الله الرِّضَامِنْ قُلُوْ بِكُمْ تَظْفَرُوا بِثَوَابِ فَقْرِكُمْ وَإِلَّا فَلَا

"Wahai golongan fakir, buatlah hati kalian rela pada (takdir) Allah, niscaya kalian akan memperoleh pahala dari kefakiran kalian, jika tidak rela, maka tiada pahala bagi kalian."

تَفَكَّرُوا فِي كُلِّ شَيْ وَلَا تَفَكَّرُوا فِي ذَاتِ اللَّهِ، فَإِنَّ بَيْنَ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ إِلَى كُرْسِيِّهِ سَبْعَةَ آلَافٍ نُوْرٍ وَهُوَ فَوْقَ ذَلِكَ

"Berpikirlah tentang segala sesuatu, tapi jangan berpikir tentang Dzat Allah, karena terdapat tujuh ribu cahaya di antara langit ke tujuh sampai Kursi Allah dan Allah di atas itu semua."

رَحِمَ اللَّهُ قَوْمًا يَحْسَبُهُمُ النَّاسُ مَرْضَى وَمَا هُمْ بِمَرْضَى

"Allah menyayangi suatu kaum yang mereka disangka orang lain sakit, padahal mereka itu tidak sakit."

لَوْ تَعْلَمُوْنَ مَالَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ لأَحْبَبْتُمْ أَنْ تَزْدَادُوا فَاقَةً وَحَاجَةً كَفَى بِالْمَرْءِ عِلْمًا أَنْ يَخْشَى اللَّهَ وَكَفَى بِالْمَرْءِ جَهْلًا أَنْ يُعْجَبُ بِنَفْسِهِ

"Seandainya kalian mengetahui apa yang ada pada Allah untuk kalian, pasti kalian akan bertambah senang dengan kefakiran dan butuh."

إِنَّمَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ يَرْجُوْهَا وَإِنَّمَا يَجْتَنِبُ النَّارَ مَنْ يَخَافُهَا وَإِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مَنْ يَرْحَمُ تَوَاضَعُوا وَجَالِسُوا الْمَسَاكِينَ تَكُونُوا مِنْ كِبَارٍ أَهْلِ اللَّهِ وَتَخْرُجُوا مِنَ الْكِبْرِ وَعْبُدُ رَبُّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

إِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرَّحَمَاءَ كُلُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةِ؟ قَالُوا نَعَمْ يَارَسُوْلَ اللهِ. قَالَ أَقْصِرُوا مِنَ الْأَمَلِ وَأَثْبِتُوا أَجَالَكُمْ بَيْنَ أَبْصَارِكُمْ وَاسْتَحْيُوا مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ قَالُوا يَارَسُولَ اللَّهِ كُلُّنَا نَسْتَحْيِي مِنَ اللَّهِ قَالَ لَيْسَ كَذَلِكَ الْحَيَاءُ مِنَ اللَّهِ وَلَكِنِ الْحَيَاءُ مِنَ اللَّهِ أَنْ لَا تَنْسَوُا الْمَقَابِرَ وَالْبِلَى وَأَنْ لَا تَنْسَوُا الْجُوْفَ وَمَا وَعَى وَأَنْ لَا تَنْسَوُا الرَّأْسَ وَمَا حَوَى وَمَنِ اشْتَهَى كَرَامَةَ الْآخِرَةِ يَدْعُ زِينَةَ الدُّنْيَا هُنَالِكَ اسْتَحْيَا الْعَبْدُ مِنَ اللَّهِ وَهُنَالِكَ أَصَابَ وَلَايَةَ اللَّهِ

تَعَلَّمُوا مِنَ الْعِلْمِ مَا شِئْتُمْ أَنْ تَعَلَّمُوا فَلَنْ يَنْفَعَكُمُ اللَّهُ بِالْعِلْمِ حَتَّى تَعْمَلُوا بِمَا تَعْلَمُوْنَ

"Pelajarilah ilmu apapun yang engkau mau mempelajarinya dan Allah tidak membuat ilmu bermanfaat untukmu, sehingga engkau mau mengamalkan ilmu yang telah engkau pelajari itu."

آفة الظرف الصَّلَفَ، وَآفَةُ الشَّجَاعَةِ الْبَغْى، وَآفَهُ السَّمَاحَةِ الْمَنُ، وَآفَةُ الْجَمَالِ الْخَيْلاءُ، وَآفَهُ الْعِبَادَةِ الْفَتْرَةُ، وَآفَةُ الْحَدِيثِ الْكَذِبُ، وَآفَةُ الْعِلْمِ النِّسْيانُ، وَآفَةُ الْحِلْمِ السَّفَهُ، وَآفَةُ الْحِسَبِ الْفَخْرُ، وَآفَةُ الْجَوْدِ السَّرَفُ

"Afta (penyakit) kejuaraan adalah kegemaran dipuji secara berlebihan, afat keberanian adalah kegemaran menyimpang dari kebenaran, afat kemurahan adalah menyebut-nyebut pemberian, afat kecantikan adalah kesukaan mejeng, afat ibadah adalah menghentikannya, afat omongan adalah dusta, afat ilmu adalah lupa, afat sikap murah hati adalah sikap tolol, afat kedudukan adalah kesombongan dan afat kedermawanan adalah pengeluaran secara berlebihan."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement