Selasa 14 May 2024 21:36 WIB

BMKG Minta Siagakan Pemantau Banjir Lahar Susulan di Sumbar

Tugas dan fungsi pemantauan banjir lahar bukan hal sepele.

Red: Indira Rezkisari
Sebuah mobil tersapu banjir bandang di Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad (12/5/2024). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). menyatakan, 28 orang tewas setelah hujan lebat memicu banjir bandang dan aliran lahar dingin dari gunung Marapi yang melanda sejumlah desa di Tanah Datar dan Kabupaten Agam.
Foto: EPA-EFE/GIVO ALPUTRA
Sebuah mobil tersapu banjir bandang di Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad (12/5/2024). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). menyatakan, 28 orang tewas setelah hujan lebat memicu banjir bandang dan aliran lahar dingin dari gunung Marapi yang melanda sejumlah desa di Tanah Datar dan Kabupaten Agam.

REPUBLIKA.CO.ID, TANAH DATAR -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta untuk menyiagakan petugas pemantau aliran sungai yang berhubungan dengan Gunung Marapi. Tujuannya sebagai langkah antisipasi banjir lahar dan hujan susulan di Sumatra Barat (Sumbar).

Permintaan itu merupakan salah satu poin rekomendasi yang diberikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada para pimpinan tim gabungan penanganan darurat saat melakukan peninjauan ke lima kabupaten/kota terdampak bencana di Sumbar, Selasa (14/5/2024).

Baca Juga

Dwikorita saat ditemui di Kantor Bupati Tanah Datar, mengatakan otoritas terkait patut untuk segera melaksanakan rekomendasi. Tugas dan fungsi pemantau bukanlah hal yang sepele, yakni sebagai penanda ada bahaya bencana di lapangan.

"Tugaskan mereka untuk secara khusus melihat aliran air sungai dari hulu-hilir kalau tiba-tiba berubah menjadi lebih deras maka segera kosongkan wilayah setempat dari masyarakat atau hentikan kegiatan apapun," kata dia.