REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, banjir akibat luapan Sungai Krueng Kulu dan Krueng Tadu yang berada di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, saat ini berangsur surut.
Banjir sempat merendam sekitar 480 unit rumah milik 480 kepala keluarga yang berada di empat kecamatan terdampak.
"Kecamatan yang dimaksud ialah Kecamatan Tadu Raya, Kecamatan Beutong, Kecamatan Kuala dan Kecamatan Suka Makmue," jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Selasa (14/5/2024).
Dia menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya pada saat kejadian langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pendatan dan berkoordinasi dengan pihak setempat guna melakukan penanganan bencana lebih lanjut.
Sementara itu prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk wilayah Kabupaten Nagan Raya pada hari ini dan besok, masih ada potensi hujan dengan itensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.
"BNPB turut mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk mengantisipasi potensi terjadinya banjir susulan akibat curah hujan yang diprediksi masih akan turun di wilayah Kabupaten Nagan Raya," jelas dia.
Adapun yang bisa dilakukan adalah dengan memantau kondisi cuaca dan ikuti imbauan dari petugas dari lembaga yang berwenang. Kemudian jika hujan turun dengan durasi satu jam dan jarak pandang sekitar 50 centimeter tidak terlihat jelas, segera mengungsikan diri secara mandiri ke tempat lebih tinggi dan aman.
Dalam kesempatan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, mengerahkan personel guna membantu masyarakat dan pengguna jalan yang terjebak genangan banjir setinggi satu meter yang merendam ruas jalan provinsi di lintasan Meulaboh-Medan, tepatnya di kawasan Desa Alue Bata, Kecamatan Tadu Raya, kabupaten setempat.
“Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini, namun ratusan kendaraan dan angkutan umum terjebak banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Irfanda kepada ANTARA, Senin (13/5/2024).
Dia menyebutkan musibah banjir yang menggenangi ruas jalan tersebut disebabkan karena tingginya curah hujan yang terjadi sejak beberapa hari belakangan, sehingga menyebabkan debit air sungai bertambah.
Irfanda mengatakan ratusan kendaraan yang terjebak banjir tersebut saat ini masih dalam upaya penanganan, dan menunggu surutnya air sehingga kendaraan yang terjebak banjir nantinya dapat melanjutkan perjalanan.
“Tim masih di lapangan untuk melakukan upaya penanganan,” kata Irfanda menambahkan.
Selain menyebabkan gangguan arus lalu-lintas, kata dia, bencana alam banjir di daerah ini juga menyebabkan ratusan rumah warga terendam air, setelah aliran sungai masing-masing Krueng Kulu dan Krueng Tadu meluap.
Ada pun sebaran banjir yang menggenangi rumah warga tersebut masing-masing berada di Kecamatan Tadu Raya, Kecamatan Beutong serta Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
BPBD Nagan Raya hingga Senin siang juga masih terus melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak banjir, serta melakukan melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna melakukan upaya selanjutnya.
“Kami juga masih melakukan pemantauan di beberapa titik banjir guna memastikan tidak ada kerusakan infrastruktur di masyarakat,” kata dia.