REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN–Salah seorang pelaku berinisial BP (43) mengaku telah kenal lama dengan korban yang ditusuknya.
Seperti diketahui, sebelumnya terjadi insiden dua orang pengamen atas nama Willi (30) dan Sendi (24) tewas akibat kejadian tersebut. Polres Klaten pun telah mengamankan dua pelaku yakni BP dan P (37).
Menurut pengakuan tersangka saat saat jumpa pers di Mapolres Klaten Selasa (14/5/2023) ia sudah kenal selama puluhan tahun dengan korban. Ia dan korban sama sama bekerja sebagai pengamen atau manusia silver. Ia pun mengaku sangat menyesal atas aksi yang dilakukannya tersebut. "Sekitar 20 tahun ada. Sangat menyesal," katanya.
Pelaku mengaku aksi penusukan tersebut akibat dipicu dari omongan kasar korban kepada anaknya. Aksi tersebut terjadi saat korban mendatangi indekosnya.
"Karena korban memaki dan membentak anak saya. Anak saya di suruh diam terus dimaki asu gitu. Anak saya dibilangin gitu tangannya kayak mau mukul di depan mata saya sendiri," katanya.
Menurut pengakuannya, saat itu korban dalam pengaruh alkohol. Ia juga mengatakan korban kerap kali rese ketika mabuk.
"Orangnya emang rese kalau mabuk, posisi korban mabuk semua," katanya.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa aksinya bukanlah pembunuhan berencana. Aksinya mengambil pisau untuk menusuk korban yang biasa digunakan untuk mengupas kelapa dan ikan lantaran emosi sesaat.
"Emosi sesaat. (Rencana) gak ada. (Pisau) itu biasa untuk mengupas kelapa atau ikan," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolres Klaten AKBP Warsono. Ia mengatakan bahwa korban dan pelaku memang kenal baik.
"Sebenarnya keluarga pelaku dan korban mereka berteman. Kan sering menitipkan anaknya kalau kerja ke keluarga tersangkanya," katanya.